PKS Oranye

PKS Oranye

Jangan-jangan kalau meninggalkan warna yang ada sekarang justru kehilangan basisnya sendiri.

Itulah yang saya sebut sebagai persimpangan jalan itu. Bisa ke arah surga tapi bisa juga ke arah neraka. Bisa ke jalur restoran bisa juga ke arah jalur kuburan.

Saya masih ingat saran saya ketika itu —sebagai orang luar: PKS harus berani mengubah ideologi. Sekaligus untuk kebaikan Indonesia. Dari ideologi Islam ke ideologi kesejahteraan. Agar tetap berasa Islam, tidak masalah kalau diberi penjelasan: kemakmuran dunia dan akhirat.

Tapi —dan inilah enaknya orang yang modalnya hanya ngomong— saya tidak bertanggung jawab kalau dengan perubahan itu PKS justru kehilangan basisnya.

Yang bisa menghitung tentu orang PKS sendiri. Jangan sampai \'\'lahan baru gagal di dapat, lahan lama telanjur hilang\'\'. Kalau itu yang terjadi hanya akan ibarat pepatah: mengejar lobster kehilangan benur.

Yang jelas saya tetap berpendirian \"ideologi yang masih akan laku di masa depan adalah ideologi kemakmuran\".

Kemakmuran itu hanya bisa diraih lewat ketenteraman yang panjang. Tidak ada kemakmuran yang tercipta lewat perang, konflik, kerusuhan, atau heboh-heboh.
Memang ada orang yang bahagia lewat huru-hara. Tapi percayalah yang begitu itu tidak banyak —dalam persentase. Sayangnya suara yang tidak banyak itu mendominasi angkasa.

Tapi sepanjang jalur demokrasi tetap jadi pegangan tidak akan ada tempat politik aliran sempit.

Heboh-rusuh adalah perjuangan di jalur revolusi. Kemakmuran adalah perjuangan di jalur demokrasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: