Musimnya Kemeja Kotak-kotak

Musimnya Kemeja Kotak-kotak

ARJAWINANGUN – Tren fashion tak hanya berlaku bagi kaum hawa. Perkembangan tren fashion bagi kaum adam juga berlaku. Saat ini, kemeja kotak-kotak tengah menjamur dan tren bagi pengunjung Pasar Tegalgubug. Pedagang kemeja khusus kotak-kotak, Hj Roswati (41), mengatakan, animo masyarakat terhadap kemeja kotak-kotak hingga kini masih cukup tinggi. Terlebih saat ini kemeja kotak-kotak menjadi ikon Gubernur Jakarta, Jokowi. Para pembeli yang datang ke kiosnya, kata Roswati, rata-rata mengaku kagum dengan sosok Jokowi. Sehingga rela datang ke Pasar Tegalgubug untuk membeli kemeja tersebut sebagai bentuk simpati dan sekaligus sebagai cenderamata. \"Banyak sekali yang suka dengan kemeja ini. Selain individu juga para simpatisan partai mesen di sini. Kemeja ini saya produksi dan jual sendiri,\" terang pemilik kios Blok A No 59 ini. Terpisah, pedagang pakaian jadi Pasar Tegalgubug H Sugiarto mengungkapkan, kemeja bermotif kotak-kotak kini menjadi salah satu item fashion yang cukup digemari kalangan pria. Soal harga, kemeja pria bermotif kotak-kotak ini dibanderol sekitar Rp35 ribuan. “Memang sih dari segi fashion pria tidak neko-neko seperti wanita yang tiap musim berubah-ubah, tapi saat ini pria banyak yang menyukai baju atau kemeja kotak-kotak. Mungkin karena simpel, dan nyaman dipandang. Untuk itu hingga saat ini cowok pun masih menyukainya,\" paparnya. Masih menurutnya, kemeja pria berbentuk kotak-kotak ini sangat kaya akan warna dan corak. Dari segi warna, ukuran, dan desain beragam. Coraknya juga banyak sekali. Ada yang kotak-kotak merah, kotak-kotak hitam, cokelat serta kombinasi warna. “Kemeja bergaris untuk pria juga ada. Tinggal pilih saja, untuk harga kemeja rata-rata Rp35 ribuaan,\" terangnya. Ia menambahkan. walaupun dari segi harga yang relatif murah, untuk kualitas dan jahitan tergolong rapih. \"Untuk merek sendiri tidak usah ditanya. Pokoknya ada mereknya, walaupun tidak terkenal,” tambah dia. Pihaknya menyarankan, agar para pria maupun wanita yang akan membeli pakaian lebih baik dalam bentuk jadi. “Karena saya rasa sama saja. Malah jika kita membeli bahan kemudian menjahit ke tukang jahit jatuhnya akan lebih mahal,\" pungkas Sugiarto. (via)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: