Warga Brazil Tak Wajib Ikut Vaksinasi

Warga Brazil Tak Wajib Ikut Vaksinasi

RIO DE JAINERO-Presiden Jair Bolsonaro mengatakan pemerintah Brazil akan menawarkan vaksin Covid-19 kepada semua warga secara gratis setelah regulator kesehatan Anvisa memberikan persetujuan ilmiah dan hukum.

Dalam unggahan di Twitter, Bolsonaro mengatakan kementerian ekonomi telah meyakinkannya tidak akan ada kekurangan sumber daya untuk memberikan vaksin kepada semua orang yang menginginkannya. \"Setelah disertifikasi oleh @anvisa_oficial (pedoman ilmiah dan aturan hukum), @govbr akan menawarkan vaksin untuk semua, gratis dan tidak wajib,\" cuit Bolsonaro.

Cuitan Bolsonaro muncul segera sebelum presiden pusat biomedis Institut Butantan Sao Paulo, Dimas Covas, mengatakan semua data yang diperlukan untuk vaksin CoronaVac yang dikembangkan oleh Tiongkok Sinovac Biotech Ltd telah atau akan segera dikirim ke regulator kesehatan Anvisa.

Dia mengharapkan Anvisa menyetujuinya, terlepas dari badai politik antara Bolsonaro dan Gubernur Sao Paulo Joao Doria mengenai vaksin yang bersaing.

\"Saya ingin berpikir bahwa tidak ada masalah politik yang lebih besar dari kehidupan masyarakat,\" kata Covas dalam wawancara dengan GloboNews.

Doria mengatakan sebelumnya pada Senin negara bagian terpadat di negara itu berencana untuk memulai vaksinasi populasinya terhadap COVID-19 pada 25 Januari. Pemerintah federal mengharapkan meluncurkan rencana imunisasinya sendiri setidaknya sebulan kemudian. Linimasa ambisius Doria datang meskipun vaksin Sinovac belum disetujui oleh Anvisa.
Doria sering berselisih soal vaksin dengan Bolsonaro, seorang kritikus Tiongkok yang agresif yang tanpa dasar memecat kandidat Sinovac karena kurang dipercaya.
Peluncuran awal yang sukses akan menandai kemenangan politik yang signifikan bagi Doria, seorang politisi kanan-tengah yang diperkirakan akan mencalonkan diri melawan Bolsonaro dalam pemilihan presiden 2022. Brazil memiliki jumlah kasus virus corona tertinggi ketiga di dunia dengan lebih dari 6,6 juta, dan jumlah kematian kedua dengan total lebih dari 177.000. (ant/dil/jpnn)

https://www.youtube.com/watch?v=qANpRa9SC8Y



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: