Nelayan Pesisir Kota Cirebon Keluhkan Tingginya Sedimentasi Lumpur Sungai Sukalila
CIREBON - Masyarakat nelayan di Kampung Pesisir Utara, Kota Cirebon mengeluhkan tingginya sedimen lumpur di Sungai Sukalila.
Akibat tingginya sedimen lumpur, perahu-perahu nelayan setempat susah untuk melaut saat air sungai surut.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Wali Kota Cirebon Eti Herawati mengaku telah berkoordinasi dengan pihak BBWS Cimanuk-Cisanggarung terkait rencana pengerukan.
\"Insya Allah mudah-mudahan minggu depan pengerukan bisa dimulai. Sehingga akhir tahun, kita tinggal menunggu waktu, dan kami pun secepatnya akan mengerahkan alat-alat berat yang dibutuhkan untuk mengeruk sedimentasi sungai ke lokasi,\" ujarnya.
Terkait lumpur hasil pengerukan, Eti juga menuturkan, sudah membahas di tingkat Kecamatan Kejaksan dan Kelurahan Kesenden, Kelurahan Kebon Baru serta Kelurahan Panjunan.
\"Kalau lumpur yang merupakan kategori sampah akan dibuang ke TPA Kopiluhur oleh Dinas Lingkungan Hidup,\" pungkasnya.
Di tempat terpisah, Lurah Kesenden Ruliyanto kepada radarcirebon.com mengatakan, siap mendukung program Kotaku dan menjaga kondusivitas selama pelaksana proyek tersebut.
\"Ya untuk penataan kawasan program Kotaku, di RW 01, 10 dan 11 Kelurahan Kesenden memang menjadi wilayah yang terdampak sebagai tempat penampungan hasil pengerukan sungainya. Nanti kami masih akan bahas dengan pimpinan dan SKPD terkait membahas teknis soal mobilisasi armada dan lainnya,\" katanya, Jumat (11/12). (rdh)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: