Indramayu-Cirebon akan Bermitra dengan USAID

Indramayu-Cirebon akan Bermitra dengan USAID

BANDUNG – Kabupaten Cirebon, Karawang dan Indramayu akan bermitra dengan United States Agency for International Development (USAID), terkait peningkatan Organisasi Masyarakat Sipil (OMS).

Sebelumnya, terdapat enam kabupaten kota yang menjalin kerja sama dengan organisasi dari Amerika Serikat tersebut.

Seperti diketahui, Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) melalui Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jabar Setiawan Wangsaatmaja menandatangani Rencana Kerja Tahunan dengan tiga Non-Governmental Organization (NGO) secara virtual dari Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (10/12/2020).

Tiga NGO yang dimaksud yaitu Jhpiego, USAID (United States Agency for International Development) Madani, dan Environmental Defense Fund (EDF). Selain Sekda Jabar, 11 sekda kabupaten/kota terkait turut menandatangani rencana kerja tahunan dengan tiga NGO tersebut.

Setiawan menjelaskan, Jhpiego yang berafiliasi dengan The Johns Hopkins University merupakan mitra dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (RI) tahun 2020-2023. Di Jabar, Jhpiego akan bermitra dengan Kabupaten Bogor, Kabupaten Karawang, dan Kota Bandung.

Ia berujar, Jhpiego fokus kepada kegiatan menurunkan angka kematian ibu dan bayi baru lahir. \"Serta programnya meliputi diklat tenaga kesehatan terkait dengan KB pascapersalinan, pembentukan tim penjamin mutu, dan asesmen diklat tenaga kesehatan swasta,\" ujar Setiawan.

Berikutnya, USAID Madani merupakan mitra Kementerian Hukum dan HAM RI di 2020 hingga 2021. Lingkup tugas Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat ini meliputi peningkatan kapasitas Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) juga pemberdayaan tata kelola pemerintahan yang kolaboratif.

Di Jabar, terdapat enam kabupaten/kota yang bermitra dengan USAID Madani yakni Kabupaten Sukabumi, Bandung, Sumedang, Garut, dan Tasikmalaya, serta Kota Bogor.

\"Targetnya OMS dan kriterianya bagaimana kemampuan mengelola dana, hubungan baik dengan pemerintah daerah untuk mendukung isu bersama, partisipasi hubungan dari OMS dan berbagi pengetahuan dalam aksi,\" tutur Setiawan.

Terakhir, EDF merupakan mitra Kementerian Kelautan dan Perikanan RI untuk 2020-2022. Program kerjanya meliputi pemberdayaan dan pemenuhan kebutuhan nelayan, khususnya nelayan rajungan, dengan menitikberatkan penyusunan rencana aksi sosialisasi atau konsultasi pelaksanaan pemantauan rencana aksi perikanan rajungan.

Selain itu, juga melakukan pendataan hasil tangkapan perikanan rajungan dan pelatihan pengelolaan perikanan rajungan.

\"Terdapat tiga kabupaten (di Jabar) yang akan bermitra yaitu Kabupaten Cirebon, Karawang, dan Indramayu,\" ucap Setiawan.

Melalui kolaborasi dengan tiga NGO ini, Setiawan berharap agar program-program yang ditawarkan bisa dimanfaatkan untuk kemajuan masing-masing daerah.

Sementara itu, perwakilan EDF, MK Jali, mengatakan bahwa dengan sekitar 19.500 nelayan rajungan, di mana 67 persennya atau sekitar 13 ribu merupakan nelayan kecil, pengelolaan rajungan menjadi sangat penting di Jabar dalam konteks nasional. Apalagi, terdapat sekitar 6 ribu orang yang turut terlibat dalam pengolahan rajungan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: