Tidak Jera meski Sering Cedera
EKA Achdiat, begitu bersemangat menunjukan berbagai aksi freestyle yang dikuasainya di Kompleks Pemda Kabupaten Cirebon, kemarin (27/7). Dengan menggunakan sepeda motor Honda Beat biru, pemuda 22 tahun itu tidak canggung lagi dengan berbagai aksi ekstrem seperti stoopie, whelie dan circle. Bahkan sesekali deilakukan dengan tandem bersama salah satu temannya. Pemuda asal Plumbon, Kabupaten Cirebon itu mengaku, sejak kecil sudah tergila-gila dengan olahraga ekstrem. Sejak sekolah dasar ia sudah mempelajari teknik-teknik freestyle dengan menggunakan sepeda BMX-nya. Baru ketika menginjak sekolah menengah pertama (SMP), Eka mencoba dengan sepeda motor. \"Belajarnya otodidak saja, enggak ada yang ngajarin. Ya paling lihat-lihat dari vidio, terus berdiskusi sama teman-teman,\" tuturnya. Dengan penuh keyakinan Eka melakukan aksinya meski tidak menggunakan perlengkapan keselamatan yang lengkap. Terluka saat latihan, kata Eka, sudah biasanya. Menurutnya, kalau sekadar lecet-lecet atau memar, itu masih wajar-wajar saja. Bahkan di tahun pertama saat mempelajari freestyle dengan sepeda motor, Eka mengalami retak tulang bahu. \"Saya berdua dengan teman melakukan stoopie, namun saya yang memegang stir motor kehilangan kendali. Pendaratan yang tidak sempurna membuat tulang bahu saya cedera,\" jelasnya. Meski cedera yang dialaminya cukup parah, Eka mengaku, tidak jera. Begitu sembuh, ia malah semakin tertantang untuk menyempurnakan teknik-teknik yang sudah dikuasainya. \"Ya namanya juga hobi, jadi enggak enak hati kalau tidak tersalurkan,\" uajarnya. Bahkan, untuk menyalurkan hobinya itu, Eka mengaku, sempat mengalami pertentangan dengan orang tuanya. Namun, dengan pendekatan dan pengertian yang baik, akhirnya orang tuanya menyetujui hobi yang ditekuni Eka. \"Selakyaknya orang tua, mereka pasti menghawatirkan keselamatan anaknya. Tapi dengan diberikan pengertian baik-baik, akhirnya mengizinkan saya untuk melanjutkan hobi ini,\" bebernya. Kini, Eka semakin bersemangat mengulik teknik-teknik ekstrem dengan sepeda motornya. Apalagi setelah terbentuknya komunitas Lengko Ekstrem Cirebon yang diprakarsai Agung Krisna Wibowo dan kawan-kawan. Eka menilai, dengan bertambahnya teman yang memiliki hobi sama, latihan menjadi semakin menyenangkan. \"Semakin banyak teman, semakin seru kalau latihan,\" pungkasnya.(ttr)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: