Pedesan Entog khas Indramayu, Rasanya Bikin Nagih

Pedesan Entog khas Indramayu, Rasanya Bikin Nagih

INDRAMAYU-Jika anda berkunjung ke Indramayu, Jawa Barat, belum lengkap rasanya kalau belum menikmati kuliner yang satu ini. “Pedesan Entog”. Sesuai namanya, kuliner ini sangat cocok bagi yang suka pedas. Bahan utamanya tentu saja daging entog.

Rasa pedas yang ditimbulkan berasal dari cabai segar dan merica, ditambah dengan bumbu rempah-rempah, dijamin membuat para pecinta makanan pedas ketagihan.

Sensasi rasanya sangat menggugah selera makan, apalagi disantap bersama nasi yang masih panas. Rasa pedasnya pun sangat menyegarkan, bukan hanya sensasi pedas yang ditimbulkan tapi juga sekaligus bisa menghangatkan tubuh anda. Ini tentunya sangat pas sebagai “penangkal corona”.

Dari penampilannya, makanan yang berasal dari wilayah Lelea, Kabupaten Indramayu ini memang mirip seperti gulai. Namun yang membedakannya pedesan tidak memakai santan.

Pedesan entog lebih nikmat ketika dimasak di atas tungku kayu bakar. Cara memasak seperti ini konon akan menghilangkan bau amis dan apek daging entog, sehingga berubah menjadi rasa gurih karena perpaduan bumbu rempah yang meresap sempurna.

Salah seorang pedagang kuliner pedesan entog, Awi mengungkapkan, Pedesan Entog memang kuliner nikmat khas Indramayu yang banyak disuka. “Kuliner yang satu ini menggunakan 35 macam rempah-rempah, sehingga rasa dan sensasinya memang beda,” ujar pemilik Kuliner Hoot di Desa Juntiweden, Juntinyuat, Kabupaten Indramayu.

Menurutnya, salah satu rempah-rempah yang menonjol adalah sahang (merica) yang bisa membuat hangat tenggorokan. Di samping juga cabai dan aneka rempah-rempah lainnya. “Tenggorokan yang hangat tentunya sangat bagus untuk mengusir virus corona,” ujarnya.

Awi yang memang mengaku hobi kuliner sudah menekuni usahanya sekitar tiga tahun lalu. Ia menjual satu porsi pedesan entog dengan harga yang cukup terjangkau, Rp20.000 saja. (utoyo prie achdi)

https://www.youtube.com/watch?v=VMkZSyGlll0

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: