Komentarnya Bikin Hendropriyono Geram, Natalius Pigai Ungkit Masalah Ini

JAKARTA – Komentar pedas aktivis HAM asal Papua, Natalius Pigai, bikin AM Hendropriyono geram. Keduanya cekcok di media sosial Twitter.

Perselisihan keduanya diawali ketika AM Hendropriyono mengingatkan masyarakat dan lembaga untuk tidak membela atau menampung mantan anggota Front Pembela Islam (FPI).

Ia menyebut jika ada organisasi yang menampung mantan anggota FPI, maka organisasi tersebut terancam dibubarkan.

Baca juga: 340 Warga Kota Cirebon Masih Jalani Isolasi karena Covid-19, 1.749 Sembuh

Natalius Pigai merespons pernyataan Hendropriyono. Ia mempertanyakan kapasitas mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) tersebut.

“Ortu mau tanya. Kapasitas Bp di Ngr ini sbg apa ya, Penasehat Pres, Pengamat? Aktivis?. Biarkan diurus gen Abad ke 21 yg egaliter, humanis, Demokrat,” kata Natalius Pigai dikutip dari akun Twitter pribadinya, @NataliusPigai2, Sabtu (2/1/2021) seperti dilansir pojoksatu.id.

Pigai lantas mengungkit tawar menawar jabatan. Menurut dia, Hendropriyono pernah menawari jabatan Wakil Kepala BIN dan jabatan Duta Besar (Dubes). Namun jabatan itu dia tolak mentah-mentah.

“Km tdk butuh hadirnya dedengkot tua. Sebabnya Wakil Ket BIN & Dubes yg Bp tawar saya tolak mentah2. Maaf,” tandas Pigai.

Baca juga: Wagub Jabar: Saya Siap Divaksin Pertama

Hendropriyono tak tinggal diam. Ia membalas cuitan Natalius Pigai.

Ia menyebut Natalius Pigai telah berubah. Moralnya merosot, sopan santun dan akal budinya lenyap.

Hendropriyono menduga Natalius Pigai kecewa karena tidak mendapat jabatan yang dia inginkan.

Baca juga: Dewi Perssik dengan Angga Wijaya Tidak Tidur Seranjang karena Ini

“Setelah lama tidak bertemu dan kmu bukan penguasa lagi, kamu berubah 180 derajat. Selain patriotisme dan kepandaianmu, moralmu juga sangat merosot. Sopan santun dan akal budimu lenyap, krn ditelan kekecewaan sbg penganggur yg tak terakomodasi di tempat yg kmu inginkan,” kata Hendropriyono, dikutip dari akun Twitternya, @edo751945, Sabtu (2/1/2021).

Sumber: