Investor Dinilai Abai, Putus Kontrak Kerja Revitalisasi Pasar Balong

Investor Dinilai Abai, Putus Kontrak Kerja Revitalisasi Pasar Balong

CIREBON - Revitalisasi Pasar Balong dinilai selama 3 tahun ini dengan investor progresnya terkesan tidak ingin menyelesaikan pembangunan.

Hal tersebut diungkapkan Ketua Komisi II DPRD Kota Cirebon Watid Sahriar saat menggelar rapat kerja dengan Perumda Pasar Berintan Kota Cirebon terkait kontrak kerja revitalisasi Pasar Balong di ruang rapat serbaguna DPRD Kota Cirebon, Rabu (6/1) pagi.

“Oleh sebab itu usulan kami adalah putuskan saja langsung kontraknya. Pemutusan itu ada dalam klausul kontrak dan menjadi hak Perumda Pasar apabila terjadi wanprestasi,” ungkapnya.

Menurut Watid, selama bekerja investor dinilai abai. Baik terhadap peringatan hingga progres kerja.

“Kami pikir sudah melewati batas. Selain itu selama ini juga denda tidak pernah diberlakukan,\" ujarnya.

Selama ini, kata Watid, Perumda Pasar Berintan sudah berupaya menghubungi investor, bahkan hingga ke Jakarta. Hasilnya belum ada keputusan. “Sehingga ambil opsi putus kontrak saja,” katanya.

Apabila putus kontrak, lanjut Watid, maka Perumda Pasar Berintan juga harus menerima konsekuensi. Apabila investor memiliki persoalan tanggungan material, maka semua dibebankan ke Perumda Pasar Berintan.

“Untuk memperkuat, kami juga sebagai penyelenggara pemerintah daerah akan memberikan rekomendasi. Karena buat apa diperpanjang atau memberikan kesempatan, jika tidak ada progres,” ucapnya.

Sementara itu, Direktur Umum Perumda Pasar Berintan Dudung Abdul Rifai mengaku akan melaporkan hasil rapat kerja dengan Komisi II tersebut kepada direktur utama.

“Perihal rekomendasi, kami akan sampaikan kepada dirut. Karena tahapannya putus kontrak dulu, baru bisa ambil alih,” jelasnya.

Soal revitalisasi Pasar Balong, Dudung menyebutkan, sebenarnya masa kontraknya sudah habis.

\"Progres kerja pembangunan Pasar Balong baru 20 persen. Harusnya kan 5 lantai dibangun. Tetap sekarang baru 1 lantai,” pungkasnya. (rdh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: