Dokter Inggris Sebut Ruang ICU Zona Perang
LONDON - Rumah sakit di seluruh dunia saat ini sangat sibuk melayani lonjakan pasien Covid-19 di ruang ICU. Para dokter dan tenaga medis yang putus asa dan kewalahan menyebutnya sebagai zona perang.
Rumah sakit di Inggris tengah kerepotan dan di bawah tekanan. Hal itu terjadi setelah ditemukannya strain virus baru akibat mutasi virus Korona. Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan bahwa rumah sakit saat ini kondisinya 40 persen lebih sibuk dibanding puncak wabah di negara itu pada April 2020. Sementara itu, rekor 80 ribu orang dinyatakan positif dalam sehari pada 29 Desember 2020.
BACA JUGA:Kapasitas Tempat Tidur Pasien Covid-19 Ditambah
“Rumah sakit kami berada di bawah tekanan sejak dimulainya pandemi. Jumlah pasien Covid-19 di Inggris telah meningkat hampir sepertiga dalam seminggu terakhir menjadi hampir 2 ribu,” jelas Johnson seperti dilansir dari Mirror, Selasa (5/1).
Johnson menambahkan selama seminggu terakhir jumlah kematian akibat Covid-19 naik 20 persen dari tujuh hari sebelumnya. “Sangat mengerikan karena akan meningkat lebih lanjut,” kata Johnson.
BACA JUGA:Jumlah Ruang Rawat Pasien Covid-19 Wisma Atlet Terisi 75,97 Persen
Kondisi tersebut menunjukkan layanan kesehatan kewalahan dalam 21 hari jika tanpa tindakan segera. Saat ini ada rekor pasien Covid-19 sebanyak 26.626 orang yang dirawat di rumah sakit Inggris. Angka itu naik dari 12.987 orang pada 4 Desember 2020. Para dokter membandingkan kondisi itu seperti bekerja di zona perang.
“Rasio awalnya satu perawat merawat 1 pasien, kini berkurang. Sehingga 1 perawat merawat hingga 3 pasien,” menurut kepala eksekutif Konfederasi NHS, Danny Mortimer.
Kekurangan perawat juga terjadi di Royal London. Konsultan Pusat Kesehatan Nasional (NHS) bekerja shift sebagai perawat ICU. “Dan, lonjakan penerimaan pasien Covid-19 dalam sembilan hari sejak Natal membuat 18 rumah sakit penuh,” kata pimpinan NHS kepada Daily Mail.
Sementara itu, ribuan operasi pasien umum tidak mendesak seperti operasi lutut atau pinggul, telah dibatalkan demi memberikan tempat tidur bagi pasien Covid-19. British Medical Association (BMA) menyambut baik lockdown kembali dilakukan karena kapasitas ruang rumah sakit sudah berada di ambang batas. (jpc)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: