Sempurna!!!

Sempurna!!!

MADRID - Real Madrid mulai menunjukkan reputasi sebagai kolektor sembilan trofi Liga Champions. Cristiano Ronaldo dkk sukses membalas dendam atas AC Milan yang musim lalu mempermalukan mereka di Santiago Bernabeu. Di matchday ketiga dini hari kemarin, mereka membayar kekalahan itu dengan victory manis, dua gol tanpa balas.
Ronaldo menjadi bintang Real dengan golnya yang berasal dari tendangan bebas di menit ke-13. Tak sampai semenit kemudian, dia memberikan umpan silang yang berbuah gol kedua dari Mesut Oezil. Sempat terdefleksi membentur Daniele Bonera, bola melambung masuk ke gawang Marco Amelia.
“Cara kerja kami, konsentrasi kami, semua yang dilakukan tim ini sangat fantastis,” ucap entrenador Real, Jose Mourinho kepada Associated Press.
“Tidak mudah bermain dengan intensitas seperti ini setelah pertandingan yang ketat di liga akhir pekan lalu. Tapi tim saya menunjukkan konsistensinya. Saya punya firasat baik soal ini,” lanjutnya.
Pembalasan dendam Real terasa sangat sempurna. Real tidak sekadar memenangi pertandingan. Mereka juga tampil komplet dan menguasai laga, menekan sejak menit pertama, dan tidak mengendurkan serangan. Total, Ronaldo dkk menghujani kotak penalti Milan dengan 23 tembakan, plus tujuh yang mengarah ke gawang.
Pertahanan Los Blancos -sebutan Real- juga sempurna. Tanpa bek kanan Sergio Ramos yang belum fit, mereka sukses mematikan pergerakan Ronaldinho dan Alexandre Pato. Zlatan Ibrahimovic yang sering lolos ke kotak penalti Real pun sulit menembus barikade yang digalang duet bek tengah asal Portugal, Ricardo Carvalho dan Pepe. Peluang paling matang diperoleh Andrea Pirlo yang melancarkan freekick di menit ke-29. Tapi tendangannya ditepis oleh kiper Real Iker Casillas.
Ronaldo percaya bahwa berani menekan sejak awal memang menjadi kunci kemenangan timnya kemarin. Apalagi, tekanan itu langsung diikuti dengan dua gol dalam kurun waktu dua menit. Setelah gol kedua Real, Milan makin kesulitan mengimbangi permainan tuan rumah. “Sejak awal kami sadar bahwa kami harus mengeset ritme yang tinggi, juga dengan konsentrasi penuh. Kami berhasil melakukannya dan berhak menang,” jelas Ronaldo kepada Marca.
“Sembilan poin dari maksimal kami sudah 75 persen lolos ke 16 besar,” lanjutnya yakin.
Meski cukup superior, Mourinho tetap mengkritisi penampilan anak buahnya. Terutama, karena mereka cukup banyak membuang peluang gol di babak kedua. Mourinho menyatakan, hal itu tidak bisa ditolelir jika Real sudah bermain di babak yang lebih tinggi.
“Saat ini gol-gol yang terbuang itu tidak begitu penting, karena kami masih di fase grup. Tapi kalau ini perempat final, dan kami menyia-nyiakan kesempatan menang 4-0, tentu saya tidak gembira,” lanjutnya.
Di sisi lain, pelatih Milan Massimiliano Allegri mengaku menerapkan pendekatan yang salah untuk laga ini. Allegri menurunkan formasi 4-3-3 yang berorientasi defensif dengan tiga gelandang bertahan. Itu membuat Milan lebih gampang ditekan, dan kebobolan cukup mudah di awal babak pertama.
“Tidak dapat dipungkiri bahwa Real Madrid bermain lebih bagus daripada kami. Tapi kami sendiri juga membuat kesalahan,” tutur Allegri kepada Sky Sports Italia.
“Dan memang benar, game jadi lebih sulit setelah kami kebobolan gol kedua. Setelah kedudukan 2-0, kami hanya punya sedikit peluang untuk mengejar ketinggalan,” lanjutnya.
“Sepertinya, kesalahan utama kami adalah gagal menjaga agresifitas di babak pertama. Kami mendapat cukup ruang untuk mencetak gol duluan, tapi gagal. Setelah gol pertama Real, kami membiarkan Real merampok bola kami,” ulas Allegri.
“Kami tidak gembira, dan harus mencoba tipe permainan lain kalau ingin tetap kompetitif di level Eropa,” tandasnya. (na/mid)
MADRID - Real Madrid mulai menunjukkan reputasi sebagai kolektor sembilan trofi Liga Champions. Cristiano Ronaldo dkk sukses membalas dendam atas AC Milan yang musim lalu mempermalukan mereka di Santiago Bernabeu. Di matchday ketiga dini hari kemarin, mereka membayar kekalahan itu dengan victory manis, dua gol tanpa balas. Ronaldo menjadi bintang Real dengan golnya yang berasal dari tendangan bebas di menit ke-13. Tak sampai semenit kemudian, dia memberikan umpan silang yang berbuah gol kedua dari Mesut Oezil. Sempat terdefleksi membentur Daniele Bonera, bola melambung masuk ke gawang Marco Amelia. “Cara kerja kami, konsentrasi kami, semua yang dilakukan tim ini sangat fantastis,” ucap entrenador Real, Jose Mourinho kepada Associated Press. “Tidak mudah bermain dengan intensitas seperti ini setelah pertandingan yang ketat di liga akhir pekan lalu. Tapi tim saya menunjukkan konsistensinya. Saya punya firasat baik soal ini,” lanjutnya. Pembalasan dendam Real terasa sangat sempurna. Real tidak sekadar memenangi pertandingan. Mereka juga tampil komplet dan menguasai laga, menekan sejak menit pertama, dan tidak mengendurkan serangan. Total, Ronaldo dkk menghujani kotak penalti Milan dengan 23 tembakan, plus tujuh yang mengarah ke gawang. Pertahanan Los Blancos -sebutan Real- juga sempurna. Tanpa bek kanan Sergio Ramos yang belum fit, mereka sukses mematikan pergerakan Ronaldinho dan Alexandre Pato. Zlatan Ibrahimovic yang sering lolos ke kotak penalti Real pun sulit menembus barikade yang digalang duet bek tengah asal Portugal, Ricardo Carvalho dan Pepe. Peluang paling matang diperoleh Andrea Pirlo yang melancarkan freekick di menit ke-29. Tapi tendangannya ditepis oleh kiper Real Iker Casillas. Ronaldo percaya bahwa berani menekan sejak awal memang menjadi kunci kemenangan timnya kemarin. Apalagi, tekanan itu langsung diikuti dengan dua gol dalam kurun waktu dua menit. Setelah gol kedua Real, Milan makin kesulitan mengimbangi permainan tuan rumah. “Sejak awal kami sadar bahwa kami harus mengeset ritme yang tinggi, juga dengan konsentrasi penuh. Kami berhasil melakukannya dan berhak menang,” jelas Ronaldo kepada Marca. “Sembilan poin dari maksimal kami sudah 75 persen lolos ke 16 besar,” lanjutnya yakin. Meski cukup superior, Mourinho tetap mengkritisi penampilan anak buahnya. Terutama, karena mereka cukup banyak membuang peluang gol di babak kedua. Mourinho menyatakan, hal itu tidak bisa ditolelir jika Real sudah bermain di babak yang lebih tinggi. “Saat ini gol-gol yang terbuang itu tidak begitu penting, karena kami masih di fase grup. Tapi kalau ini perempat final, dan kami menyia-nyiakan kesempatan menang 4-0, tentu saya tidak gembira,” lanjutnya. Di sisi lain, pelatih Milan Massimiliano Allegri mengaku menerapkan pendekatan yang salah untuk laga ini. Allegri menurunkan formasi 4-3-3 yang berorientasi defensif dengan tiga gelandang bertahan. Itu membuat Milan lebih gampang ditekan, dan kebobolan cukup mudah di awal babak pertama. “Tidak dapat dipungkiri bahwa Real Madrid bermain lebih bagus daripada kami. Tapi kami sendiri juga membuat kesalahan,” tutur Allegri kepada Sky Sports Italia. “Dan memang benar, game jadi lebih sulit setelah kami kebobolan gol kedua. Setelah kedudukan 2-0, kami hanya punya sedikit peluang untuk mengejar ketinggalan,” lanjutnya. “Sepertinya, kesalahan utama kami adalah gagal menjaga agresifitas di babak pertama. Kami mendapat cukup ruang untuk mencetak gol duluan, tapi gagal. Setelah gol pertama Real, kami membiarkan Real merampok bola kami,” ulas Allegri. “Kami tidak gembira, dan harus mencoba tipe permainan lain kalau ingin tetap kompetitif di level Eropa,” tandasnya. (na/mid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: