Harun Yahya Divonis 1000 Tahun Penjara Atas Kejahatan Seks

Harun Yahya Divonis 1000 Tahun Penjara Atas Kejahatan Seks

PEMRINTAH Turki baru-baru ini menjatuhkan hukuman yang tak biasa. Lamanya sampai lebih dari 1000 tahun. Hukuman itu dijatuhkan kepada Harun Yahya.

Harun Yahyan merupakan seorang penceramah muslim bernama asli Adnan Oktar. Setelah melalui proses pengadilan dia terbukti melakukan kejahatan seksual.

Dilansir the guardian, Oktar dijatuhi hukuman 1.075 tahun atas sejumlah kejahatan. Termasuk di antaranya adalah pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur serta penipuan dan percobaan spionase politik dan militer.

Baca juga: Hatrick, Polri Tetapkan Habib Rizieq Tersangka Dalam 3 Kasus

Selama persidangan terbuka yang diberitakan sejumlah media di Turki selama berbulan-bulan, pengadilan merinci kejahatan seks yang mengerikan. Kepada Hakim, Oktar mengaku memiliki hampir 1.000 pacar.

Kasur besar ini awalnya terungkap setelah kepolisian menyelidiki dugaan kejahatan finansial yang dilakukan oleh Oktar dan organisasi bentukannya. Kemudian Oktar ditangkap pada Juni 2018.

Selama persidangan, sejumlah korban bersaksi mengalami kekerasan dan pelecehan seksual yang dilakukan Oktar. Salah seorang korban berinisial CC mengaku dia dan sejumlah perempuan lain kerap diperkosa dan dilecehkan oleh Oktar.

Baca juga: Tabrak Kakek hingga Kritis, Truk Diesel sampai Terbalik di Pantura Kandanghaur

Menurut pengakuan CC, Oktar memaksa sejumlah perempuan yang dia perkosa untuk meminum pil kontrasepsi. Polisi juga menemukan 69 ribu pil KB di kediaman Oktar. Dia berdalih pil itu digunakan untuk mengobati kelainan di kulit dan menstruasi.

“Ada luapan cinta di hati saya untuk wanita. Cinta adalah kualitas manusia. Hal itu membuktikan kualitas seorang Muslim,” kata Oktar dalam sebuah persidangan di bulan Oktober. \"Saya luar biasa kuat,\" imbuhnya.

Oktar pertama kali menjadi perhatian publik pada 1990-an. Ketika itu dia memimpin sekte yang terlibat dalam berbagai skandal seks.

Di sisi lain, Oktar membantah memiliki hubungan dengan Fethullah Gulen, pemuka agama Muslim yang tinggal di Amerika. Gulen menjadi buronan pemerintah Turki karena dianggap sebagai dalang upaya kudeta pada 2016. (ttr)

Baca juga: Gubernur Tegaskan PPKM Bisa Diperpanjang, Jika Tak Disiplin

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: