Satu RW di Lingkungan Siluman Lockdown
BANJAR – Salah satu RW di Lingkungan Siluman Kelurahan Purwaharja Kecamatan Purwaharja Kota Banjar melakukan lockdown lokal selama 14 hari ke depan. Kebijakan itu diambil dampak dari bertambahnya angka kasus pasien positif Covid-19 dari klaster hajatan (pernikahan).
Ketua RW 11 Aam Amijaya mengatakan, lockdown skala lokal berdasarkan instruksi langsung Walikota Banjar Hj Ade Uu Sukaesih, lantaran banyak warga di satu RW (terdapat dua RT) yang terkonfirmasi positif Covid-19 dari klaster hajatan.
”Lockdown skala lokal dilaksanakan selama dua minggu atau 14 hari ke depan, dimulai sejak kemarin (Sabtu, red),” katanya.
Lockdown skala lokal atau penutupan akses tersebut dilakukan agar masyarakat dari RW tersebut tidak keluar rumah. Dan warga dari luar agar tidak masuk ke lingkungan RW. Hal ini, untuk mencegah dan mengantisipasi penularan atau penyebaran wabah Covid-19.
“Hampir semua akses jalan masuk ke lingkungan RW 11 ditutup,” tandasnya.
Selama masyarakat isolasi mandiri di rumah tentu pemenuhan kebutuhan sehari-hari mereka harus terpenuhi. Ini yang saat ini masih terkendala. Aam berharap ada solusi dari pemerintah atau Satgas Penanganan Covid-19.
BACA JUGA:Waspada Potensi Klaster Hajatan
Terpisah, Lurah Purwaharja Ferry Angga mengatakan, lockdown skala lokal tersebut untuk mengantisipasi aktivitas masyarakat dalam memutus penyebaran Covid-19 lebih meluas lagi. “Warga yang melakukan isolasi mandiri dirumah ada sekitar 20 lebih. Lockdown skala lokal ini berlangsung 10 sampai 14 hari ke depan,” jelasnya.
Untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari atau logistik bagi warga yang melakukan isolasi mandiri, pihaknya akan berupaya koordinasi dengan Satgas Penanganan Covid-19 Kota, Baznas, Jabar Bergerak (Jaber) serta potensi lokal di lingkungan setempat.
“Mereka yang isolasi harus benar-benar, dan tidak boleh kontak dengan keluarga. Misal satu rumah, menjamin pasien tetap berada di dalam kamar dan tidak keluar rumah sampai sembuh. Karena sebenarnya bisa sembuh sendiri, asal imunnya kuat,” ujarnya. (nto)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: