Pemudik Mulai Padati Jalur Pantura

Pemudik Mulai Padati Jalur Pantura

JAKARTA - Sepekan menjelang Lebaran, kepadatan lalu-lintas di jalur pantai utara (pantura) Jawa mulai terasa. Pemudik bermotor mulai memadati sejumlah stasiun pengisian bensin umum (SPBU) di Cikampek hingga Indramayu. Kepadatan juga terlihat di Simpang Jomin di pertigaan tol Cikopo yang menjadi titik kemacetan utama di pantura. Berdasarkan data posko mudik di Kementerian Pekerjaan Umum, pemudik tampak menggunakan SPBU sebagai tempat beristirahat. Pemudik juga menggunakan posko-posko yang didirikan di sejumlah titik untuk beristirahat. Kementerian PU sendiri mengimbau pemudik mewaspadai 25 titik pasar tumpah yang muncul saat arus mudik. Pasar tumpah tersebut selama ini menjadi sumber kemacetan jalan di pantura Jawa Barat selama arus mudik. \"Keramaian di pasar itu kerap sampai bahu jalan bahkan sampai memakan badan jalan pantura,\" ujar Kepala Pusat Komunikasi Kementerian PU Danis Sumadilaga di kantornya kemarin (1/8). Lokasi pasar tumpah yang harus diwaspadai pemudik terdapat di ruas jalan Karawang-Indramayu-Cirebon hingga Losari di perbatasan Jawa Tengah. Di antaranya Pasar Johar di Karawang, Pasar Bangkir di Lohbener, Pasar Karangampel di Karangampel, dan Pasar Gebang di Cirebon. Sedangkan di jalan Pantura di Jawa Timur, lokasi pasar tumpah terdapat di sepanjang ruas jalan Surabaya-Pasuruan dan Surabaya-Jombang. Untuk menangani kemacetan akibat pasar tumpah, Kementerian PU meminta aparat kepolisian dan pemerintah daerah untuk menertibkan aktivitas pasar tumpah di daerahnya. Selain pasar tumpah, potensi kemacetan juga disebabkan persimpangan jalan yang padat di sepanjang pantura. Utamanya, Simpang Jomin dan Simpang Tiga di Cikampek. Selain itu, Simpang Tiga Karang Sinom dan Simpang Tiga Jangga di Pamanukan. Danis juga menambahkan kemacetan di Pantura tersebut juga diperparah oleh banyaknya pemudik yang menggunakan sepeda motor. Danis menilai tingkat kedisiplinan pengendara motor masih rendah, sehingga kerap menjadi penyebab kemacetan dan korban kecelakaan. \"Pengguna sepeda motor yang mendominasi pantura selama arus mudik juga merupakan penyebab kemacetan di pantura,\" tutur Danis. Jaring Pemudik Bermotor Program mudik gratis terbukti manjur untuk mengalihkan ribuan pemudik bermotor. Itu terlihat dari program PT Jasa Raharja yang melepas 215 bus berisi 11.800 pemudik dari Jakarta dan sekitarnya di Parkir Timur Senayan, Jakarta, kemarin. Ribuan pemudik yang dilepas adalah pemudik yang selalu menggunakan kendaraan bermotor. \"Mudik gratis ini sukses mengalihkan belasan ribu pemudik bersepeda motor. Ini sesuai dengan tujuan acara, yaitu menurunkan tingkat kecelakaan lalu lintas yang mayoritas selalu melibatkan pengendara motor,\" ujar Direktur Utama PT Jasa Raharja Budi Setyarso saat melepas keberangkatan bus peserta. Budi memaparkan, program mudik kali ini total dapat menjaring sekitar 13.500 pemudik bermotor atau lebih banyak 500 orang bila dibandingkan dengan tahun lalu. Budi menambahkan, tujuan kota mudik juga bertambah, tahun lalu 38 kota dan kini menjadi 44 kota di Jawa dan Lampung. Pusat pemberangkatan dilakukan di dua kota besar, yaitu Jakarta dan Surabaya. Untuk Jakarta, para pemudik diberangkatkan dari Parkir Timur Senayan dengan 215 bus untuk menuju 29 kota tujuan. Sedangkan dari Surabaya, keberangkatan dilakukan pada 2 Agustus dengan 35 bus menuju 15 kota tujuan. Selain menyediakan bus gratis untuk mudik, perseroan menyediakan sepuluh trailer yang dapat mengangkut ratusan motor. Satu trailer, lanjut Budi, diasumsikan mampu menampung seratus motor. 1.140 Personel Amankan Arus Mudik Wali Kota Cirebon, Drs Ano Sutrisno MM bersama dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Cirebon melakukan pengecekan kesiapan personel pengamanan arus mudik Lebaran 1434 H di Alun-alun Kejaksan, kemarin (1/8). Sedikitnya, 1.140 personel dari sejumlah elemen seperti Polisi, TNI, Satpol PP, Dishubinkom, serta instansi terkait dan elemen masyarakat di Kota Cirebon, siap mengamankan masa mudik Lebaran Idul Fitri 1434 H. Diwawancara usai apel pagi, Ano mengaku yakin bahwa dengan personel yang ada, pemkot bisa memberikan pelayanan terbaik pada masyarakat pengguna jalan. Sinergitas, kata dia, menjadi hal yang penting guna terciptanya pelayanan maksimal pada pengguna jalan. “Kemungkinan besar semua jalur padat saat puncak arus mudik dan balik. Sehingga untuk antisipasi bersama harus ada sinergitas dari seluruh elemen,” ujarnya, kemarin (1/8). Untuk mudik bagi PNS, Ano memprediksi, hal itu akan terjadi pada Sabtu atau Minggu mendatang. Hal itu dikarenakan masa kerja PNS akan berakhir pada Jumat (2/8). Dan Senin (5/8) sudah memasuki cuti Lebaran. “Sehingga kemungkinan sejak Sabtu sudah ada lonjakan pemudik,” ungkapnya. Bagaimana untuk kendaraan dinas yang digunakan mudik? Ano kembali menegaskan tidak mempermasalahkan hal itu. Yang terpenting, PNS yang hendak membawa mobil dinas saat pulang kampung harus meminta izin pada pimpinan. “Yang terpenting harus ada izin dari pimpinan,” tukasnya. Sementara, Kapolres Cirebon Kota, AKBP Dani Kustoni SH SIK MHum mengatakan, 1.140 personel yang dilibatkan untuk pengamanan arus mudik dan balik sudah siap untuk memberikan pelayanan yang terbaik pada pengguna jalan. Terhitung sejak hari ini pula, kata dia, petugas pengamanan arus mudik dan balik sudah mulai menempati pos yang telah disediakan. Sedikitnya, ada 9 titik pos pengamanan dan 22 titik pos penegakan aturan. “Mulai besok (hari ini, red) sudah menempati pos yang ada dan satgas di sejumlah tempat perbelanjaan. Pada dasarnya tim pengamanan sudah siap untuk antisipasi arus mudik dan balik,” ujarnya. Dani pun memprediksi, puncak arus mudik akan terjadi pada H-2 hingga H+2. Namun tidak menutup kemungkinan pula, arus mudik mulai padat sejak Sabtu, lantaran PNS sudah memasuki masa cuti Lebaran. Dia pun mengimbau pada pemudik untuk mematuhi aturan lalu lintas yang ada dan juga membawa barang secukupnya. “Utamakan keselamatan, dan tertib akan aturan yang ada. Jangan memaksakan diri, kalau lelah silakan manfaatkan rest area yang ada,” tukasnya. Posko PT KAI Resmi Berjalan Sementara di Stasiun Kejaksan, PT KAI Daop 3 pun melakukan gelar pasukan angkutan Lebaran. Gelar pasukan tersebut diikuti oleh pihak jajaran PT KAI Daop 3, masinis, kondektor, petugas kesehatan, bagian teknik dan pengamanan. Manajer Humas PT KAI Daop 3 Cirebon, Eko Budiyanto mengatakan pada prinsipnya, gelar pasukan tersebut dilakukan sebagai bentuk pemantapan untuk melayani arus mudik dan arus balik untuk pengguna jasa kereta api. “Pada prinsipnya kita sudah siap untuk melayani arus mudik dan balik,” ujarnya, kemarin. Pelaksanaan apel tersebut juga menandai diresmikannya posko-posko arus mudik di bawah area Daop 3 Cirebon. Dikatakannya, PT KAI Daop 3 Cirebon menyediakan posko kesehatan, posko informasi, pengawasan dan pengendalian operasi, posko data dan posko kamtib. Kehadiran posko tersebut berada di masing-masing stasiun besar, dan sub posko digelar di stasiun kecil. “Posko tersebut kami gelar sebagai antisipasi untuk keamanan dan ketertiban serta pelayanan pada pengguna jasa kereta api,” lanjutnya. Selain itu, dijelaskan Eko, PT KAI Daop 3 Cirebon juga mempersiapkan alat material untuk siaga pada titik-titik yang dianggap rawan banjir dan longsor. Dilakukan juga penambahan petugas pemeriksa jalan rek ekstra, petugas flying gang atau regu siaga dan petuga ekstra penjaga perlintasan sebidang. “Kami berupaya agar perjalanan para pemudik lancar dan tanpa kendala. Semua ini kami lakukan guna keamanan dan kenyamanan para pemudik,” tukasnya. (ard/dod/kmg/jpnn/c10/kim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: