Video 29 Detik Kemunculan Harimau Jawa di Gunung Wilis, Bukti Belum Punah?

Video 29 Detik Kemunculan Harimau Jawa di Gunung Wilis, Bukti Belum Punah?

VIDEO 29 detik yang disebut merekam Harimau Jawa viral di media sosial. Lokasinya disebutkan di Gunung Wilis, Jawa Timur.

Video itu membuat warganet di Tulungagung heboh, terutama mereka yang beraktivitas di hutan karena takut.

Baca Juga: Dua Hari Terendam Banjir, Bantuan Ini yang Dibutuhkan Warga Suranenggala Kulon

Harimau itu tampak berjalan melewati warga yang mengambil video. Terdengar jelas suara istigfar dari warga yang ketakutan sambil berdoa meminta pertolongan dalam bahasa Jawa.

beberapa petani hutan dan penyadap pinus mengaku sempat berpapasan langsung dengan kucing besar yang belum teridentifiksi jenisnya itu.

Baca Juga: Situasi Terkini Banjir Suranenggala, Warga Belum Terima Bantuan

Informasi yang berkembang, kemudian sampai ke BKSDA Kediri dan Blitar, lalu ditindaklanjuti tim pengawasan dengan memasang sejumlah camera trap atau kamera jebak yang dilengkapi sensor gerak di titik-titik pernah diketahui keberadaan harimau tersebut.

Namun keaslian video itu dibantah Kepala Resort Wilayah Konservasi 02 Blitar Joko Dwiyono di Tulungagung, sebagaimana dilansir Antara.

Baca Juga: Tim SAR Mulai Pencarian, Remaja Tenggelam di Sungai Diduga Kram

\"(Video) itu sepertinya bukan di Indonesia, tapi di India,\" kata Joko.

Penjelasan Joko itu sekaligus menepis keyakinan sebagian warganet bahwa telah ditemukan bukti keberadaan harimau loreng (Jawa) di hutan kaki lereng Gunung Wilis yang berbatasan dengan Tulungagung.

Di India, lanjut Joko, spesies harimau liar memang masih banyak ditemui di dalam hutan rimba dan pegunungan.

Baca Juga: Berenang Habis Hujan Lebat, Remaja Hanyut di Sungai Karangsambung, Pencarian Dilanjutkan Pagi Ini

Vegetasi hutan di India juga banyak yang ditumbuhan pohon jati. Vegetasi yang tertangkap dalam video 29 detik tersebut, bahkan tidak ada yang identik dengan tanaman di lereng Wilis, khususnya yang ada di Kecamatan Sendang yang didominasi hutan pinus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: