DPR Lacak Rekam Jejak, Calon Kapolri Safari
JAKARTA-Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) memulai rangkaian uji kelayakan dan kepatutan calon Kapolri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo. Tahap awal DPR melacak rekam jejak.
Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni mengatakan pihaknya melakukan Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas). RDPU bertujuan untuk mengetahui rekam jejak calon Kapolri, Komjen Pol Listyo Sigit.
Selain itu, Komisi III DPR juga menelisik kinerja dan prestasi calon Kapolri sebagai seorang perwira di Kepolisian. “Rekam jejak dan kinerja Listyo Sigit selama ini sebagai seorang perwira Polri,” katanya, Senin (18/1).
Dikatakannya, Komisi III DPR juga meminta penjelasan Kompolnas yang telah merekomendasikan nama-nama calon Kapolri kepada Presiden Jokowi.
Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Benny Mamoto membenarkan jika pihaknya memberikan masukan kepada Komisi III DPR terkait rekam jejak Listyo Sigit.
“Kami memberikan masukan, terkait rekam jejak, jadi karir-nya dari nol sampai terakhir menjadi Kepala Bareskrim, ada atau tidak catatan-catatan yang negatif,\" katanya.
Dikatakannya, masukan-masukan Kompolnas akan digunakan Komisi III DPR dalam proses uji kelayakan dan kepatutan calon Kapolri.
Benny Mamoto juga menjelaskan bagaimana mekanisme munculnya lima nama calon Kapolri yang disampaikan kepada Presiden Jokowi.
Menurutnya, Kompolnas telah melakukan tiga kali Focus Group Discussion (FGD) untuk meminta masukan masyarakat sebelum mengusulkan nama-nama calon Kapolri.
“Pertama \'FGD\' dengan anggota Polri aktif dari angkatan 1989-1995 karena mereka yang akan dipimpin nanti; kedua dengan perwakilan masyarakat, tokoh masyarakat, LSM, akademisi dan tokoh agama. Lalu \'FGD\' ketiga dengan para purnawirawan, mantan Kapolri dan Wakapolri yang tergabung dalam Persatuan Purnawirawan Polri,\" ungkapnya.
Hasil FGD, lalu disusun kriteria Kapolri yang diharapkan masyarakat. Kompolnas kemudian mendata anggota Polri aktif berpangkat Komjen atau Bintang Tiga. Dari hasil pendataan itu ada 14 nama anggota Polri aktif dan kemudian Kompolnas mulai melakukan seleksi.
“Kami mulai seleksi, yang masa dinasnya kurang dari dua tahun kami \'drop\', dua tahun lebih kami masukan. Berarti sudah berkurang banyak,\" ujarnya.
Kemudian, Kompolnas melihat rekam jejak karir sebagai Kapolda. Nama yang belum pernah mejadi Kapolda dicoret hingga mengerucut pada lima nama yaitu Komjen Pol Gatot Eddy Pramono, Komjen Pol Boy Rafly Amar, Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo, Komjen Pol, Arief Sulistyanto, dan Komjen Pol Agus Andrianto.
Dia menjelaskan, setelah mendapatkan lima nama tersebut, Kompolnas melakukan analisis SWOT yaitu apa saja kekuatan, kelebihan, kelemahan, potensi, dan peluang masing-masing calon Kapolri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: