Bantuan Pendidikan Disalurkan Maret
JAKARTA- Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Kementerian Agama (Kemenag) memastikan, bahwa bantuan pendidikan 2021 mulai disalurkan pada Maret secara bertahap.
Pelaksana tugas (Plt) Sekjen Kemendikbud Ainun Na\'im mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan persiapan penyaluran bantuan pendidikan pada Maret 2021. Fokus penyaluran pertama terkait program Indonesia Pintar (PIP), Kartu Indonesia Pintar-Kuliah (KIP-K), hingga afirmasi pendidikan tinggi.
Untuk KIP-K, pada tahun ini akan menyasar kepada 1,095 juta mahasiswa. Sedangkan untuk KIP Sekolah ditargetkan bakal menyasar 17,9 juta siswa. “Penyaluran dimulai dari Maret 2021. Sekarang kami masih masih melakukan persiapan,” kata Ainun dalam rapat bersama Kerja Komisi X DPR secara daring, kemarin.
Ainun menyebut, persiapan yang dilakukan saat ini di antaranya finalisasi penyusunan Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK), penyusunan bahan dan sosialisasi, hingga aseleksi calon penerima. “Diperlukan pula koordinasi dengan unit-unit terkait di perguruan tinggi. Untuk yang sedang on going kita bayarkan sesuai dengan jadwal yang mula-mula ada,” terangnya.
Sementara itu, Kementerian Agama sendiri tahun ini memastikan akan memberikan afirmasi terhadap pendidikan di pesantren. Pihaknya telah menyiapkan sejumlah program untuk membantu penyelenggaraan pendidikan di pesantren, mulai beasiswa hingga bantuan sarana prasarana.
“Sejumlah program afirmasi pesantren sudah kita siapkan di 2021. Kami menyebutnya sebagai program penguatan dan pengembangan pesantren,” kata Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas.
Yaqut menuturkan, program ini mencakup aspek akademik, kelembagaan, SDM, bahkan bantuan sarana prasarana. Terkait penguatan SDM, akan dilakukan dengan memberikan program afirmasi bagi peningkatan kualifikasi akademik pengajar pesantren, khususnya Ma\'had Aly. “Bagi para dosen Ma\'had Aly, Kami akan memberikan beasiswa pascasarjana,” ujarnya.
Afirmasi lainnya, kata Yaqut, pendampingan program sertifikasi bagi ustadz pesantren, utamanya mereka yang mengajar di Ma\'had Aly, diniyah formal, dan mu\'adalah. “Kami menargetkan ada 6.000 tenaga pendidik pesantren yang bisa menerima manfaat beasiswa atau sertifikasi ini,” imbuhnya.
Selain itu, lanjut Yaqut, pihaknya juga tengah mendorong pembentukan Lembaga Akreditasi Mandiri atau LAM, baik untuk Ma\'had Aly maupun Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri. “Kemenag telah menyiapkan bantuan untuk 1.500 pesantren, 116 Pendidikan Diniyah Formal (PDF), 130 Satuan Pendidikan Muadalah, 70 Madrasah Diniyah Takmiliyah, dan 140 pendidikan Alquran,” jelasnya.
Yaqut menambahkan, afirmasi lainnya dalam bentuk peningkatan sarana prasarana. \"Bantuan sarana prasarana lainnya dalam bentuk pembangunan gedung perpustakaan dan laboratorium bagi pesantren,\" imbuhnya.
Di sisi lain, Kementerian Agama juga telah mengalokasikan anggaran insentif buat ustaz pesantren. Besarannya mencapai Rp250 ribu. Untuk para santri ada dua jenis bantuan yang disiapkan. Pertama, Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Pesantren. “Kami sudah alokasikan anggaran lebih dari Rp162 miliar untuk 160 ribu lebih santri,” kata Dirjen Pendidikan Islam Kemenag, Muhammad Ali Ramdhani.
Kedua, kata Dhani, Program Indonesia Pintar (PIP) pesantren. Ada sekitar Rp145 miliar yang dialokasikan untuk membantu lebih dari 188 ribu santri. “Program-program afirmasi terhadap lembaga pendidikan Islam tertua dan khas Indonesia ini akan terus dilakukan, bahkan ditingkatkan,\" ujarnya.
Dhani menambahkan, terkait BOP Pesantren dan Pendidikan Keagamaan Islam pada masa pandemi covid-19, hal ini merupakan bagian dari Program Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN). “Dana program itu bersumber dari Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara (BA-BUN) Tahun Anggaran 2020,” pungkasnya. (der/fin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: