Vaksinasi Bentuk Kekebalan Kelompok
JAKARTA - Tujuan utama vaksinasi Covid-19 adalah menurunkan angka kesakitan dan kematian orang yang terinfeksi. Selain itu, membentuk kekebalan kelompok untuk memperkuat sistem kesehatan secara menyeluruh.
\"Vaksin akan membentuk kekebalan secara kelompok yang pada akhirnya terbentuk perlindungan lintas kelompok. Saat pemberian vaksin akan melindungi kelompok lain. Seperti usia dewasa dan risiko tinggi,\" ujar Tim pakar Satgas Penanganan Covid-19 Nasional, Rizanda Machmud, Kamis (21/1).
Ia menjelaskan ketika sebuah populasi banyak mendapatkan vaksin, maka penyebaran virus dapat ditekan. \"Maka risiko orang tertular oleh penyakit yang sama menjadi lebih kecil. Bahkan kebal,\" ucapnya.
Rizanda menjelaskan dalam skema kekebalan massal orang yang divaksin berperan layaknya tembok pelindung bagi orang lain yang belum terinfeksi.
Terkait kelompok masyarakat yang pertama kali divaksin, lanjutnya, di seluruh dunia semua sepakat yang pertama kali adalah petugas kesehatan. Karena mereka adalah kelompok yang paling rentan.
Kemudian petugas publik yang berhadapan langsung dengan masyarakat. Mulai dari TNI, Polri, petugas bandara, stasiun kereta api, pelabuhan, dan petugas yang bekerja di lapangan.
Berikutnya kelompok risiko tinggi lainnya, yaitu pekerja produktif yang berkontribusi pada sektor ekonomi dan pendidikan. Juga penduduk yang tinggal di tempat berisiko tinggi. \"Seperti kawasan padat penduduk,\" imbuhnya.
Dia mengingatkan vaksinasi tidak menggantikan protokol kesehatan. Karena itu masyarakat tetap harus disiplin 3M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak). \"Dalam penanganan pandemi Covid-19 ada kewajiban pribadi dan ada kewajiban bersama,\" terangnya.
Kewajiban pribadi mulai dari jaga jarak, memakai masker, mencuci tangan, menerapkan etika bersin saat batuk. Disamping itu, tidak memegang wajah dengan tangan secara langsung.
\"Sementara kewajiban bersama, meliputi menjauhi kerumunan, tanggap melakukan testing dan tracing. Juga menjamin sirkulasi udara yang baik, mendapatkan dukungan pembiayaan kesehatan, karantina, isolasi serta vaksin,\" pungkasnya.(rh/fin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: