SMA Islam Al Azhar 5 Cirebon Temu Alumni
CIREBON - Dalam rangka mengakrabkan jalinan silaturahmi, SMA Islam Al Azhar 5 Cirebon menggelar temu alumni angkatan 2020 di Hotel Patra, kemarin (31/1). Hadir langsung Ketua Pembina Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Putera Bangsa Prof DR Khaerul Wahidin, Drs H Abu Malik MPd, Kepala SMA Islam Al Azhar 5 Cirebon Nur Wahyudin, guru, siswa, alumni dan jamiyyah (komite sekolah).
Kegiatam temu alumni ini mengambil tema “Meraih Masa Depan Gemilang dengan Kesungguhan dan Doa”.
Khaerul Wahidin menjelaskan, catatan SMA Islam Al Azhar 5 Cirebon tahun ajaran 2019/2020, ada 264 siswa-siswi. Dari jumlah tersebut kurang lebih 20 persennya masuk PTN (perguruan tinggi negeri). Tentu saja, kata Khaerul, ini menjadi ikon Al Azhar dalam memberikan kontribusi siswanya masuk PTN.
“Jadi sekitar 50-an siswa masuk PTN. Selebihnya masuk kampus lain hingga masuk ke profesi TNI/Polri,” ujarnya.
Secara linieritas, kata Khaerul, SMK adalah masuk dunia kerja, dan SMA melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi. SMK porsinya lebih ke kontribusi masyarakat melalui bekerja sesuai skill yang diberikan selama sekolah. Sedangkan SMA, arahnya memberikan kontribusi pembangunan.
“Makanya almamater harus dijaga. SMA Islam Al Azhar 5 Cirebon punya kebanggaan, tentu dengan menjadi manusia yang tidak hanya cerdas, tapi bermanfaat,” jelasnya.
“Ke depan, Al azhar ingin mengembangkan proyeksi. Proyeksi tersebut sudah dirancang 1-2 tahun nanti. Yakni, selain punya SMA, juga bakal mempunyai Universitas Islam Al Azhar,” bebernya.
Untuk itu, bagi yang punya keahlian, mantan rektor UMC ini mempersilakan alumni yang berminat meneruskan pendidikan keislaman menjadi ahli agama spesifik hingga menguasai Alquran, bisa sekolah di Madinah dan lainnya. Setelah itu kembalilah ke Al Azhar memberikan keilmuannya. Sebab, Al Azhar memiliki boarding school.
“Yayasan Pendidikan Islam Putra Bangsa juga merancang bisnis, yakni mengembangkan teknik air laut menjadi air bersih untuk kehidupan sehari-hari. Ini dibutuhkan skill,” tegasnya.
Nur Wahyudin mengatakan, acara temu alumni sebagai pengganti pelepasan acara kelas XII. Awalnya, rencananya bulan Agustus tahun 2020, tapi karena pandemi akhirnya diminta tetap diadakan temu alumni atas permintaan dari jamiyyah.
“Acara ini digelar karena siswa-siswi tidak bertemu Juli-Desember 2020. Sehingga menjadi ajang saling bertemu. Diharapkan sebagai jembatan mengganti acara pelepasan dan silaturahmi angkatan 23,” ujar Wahyu.
Acara ini, kata Wahyu, tidak lepas dari maknanya. Saat pandemi ini, hotel sudah izin ke Satgas Covid-19 dan memenuhi aturan. Termasuk menerapkan protokol kesehatan. Dari 260 siswa, yang hadir 224. Ketidakhadiran alumni ini karena sebagian ada yang di luar Jawa. Khususnya yang sudah berdinas.
Wahyu berpesan, bahwa masa depan masih panjang. “Teruslah belajar, support orang tua,” ujarnya.
Ketua Panitia, Akhyad SSi menjelaskan, acara ini pengganti kegiatan wisuda karena bulan Januari 2020 sudah booking, dan Maret ada pandemi Covid-19.. Akhirnya, didiskusikan dengan jamiyyah dan temu alumni. “Sudah disiapkan jauh-jauh hari, dan tetap menerapkan protokol kesehatan. Acara ini sudah mendapatkan izin dari Satgas Covid-19,” jelasnya.
Dalam acara tersebut, ditampilkan video tentang alumni sejak awal masuk sekolah, belajar di sekolah, hingga lulus. Tujuannya untuk membangun ikatan emosional. (abd/adv)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: