Tegas Menolak Pilkada di 2024, PKS: Akan Timbul Banyak Korban

Tegas Menolak Pilkada di 2024, PKS: Akan Timbul Banyak Korban

JAKARTA – Polemik penyelenggaraan Pilkada masih belum menemui titik terang. Namun, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan tegas ingin Pilkada dilakukan serentak pada 2022 dan 2023, bukan digabungkan dengan Pilpres di 2024.

Politikus PKS, Mardani Ali Sera menilai, dari sisi penyelenggaraan, pelaksanaan Pilkada serentak di 2022/2023 akan lebih ringan dan fokus karena beban penyelenggaraan tidak bersamaan dengan Pemilu Serentak 2024.

Kualitas penyelenggaraan maupun iklim demokrasi pun tetap terjaga. Sebab, berkaca pada Pilpres 2024, tercatat sebanyak 894 petugas Pemilu meninggal dan sebanyak 5.175 dirawat di rumah sakit karena kelelahan.

“Pemaksaan untuk tetap menyelenggarakan Pemilu dan Pilkada Serentak pada tahun 2024, berpotensi menimbulkan korban jiwa yang lebih besar dibandingkan Pemilu Serentak 2019,” ujar Mardani Ali Sera lewat keterangan tertulis, Selasa (9/2).

Baca juga:

Pengguna Tol Cipali Hati-hati, Ada Retakan Tanah di Km 122

Dua Korban Banjir Indramayu Meninggal

Anggota Komisi II DPR RI ini menilai, penyelenggaraan Pilkada 2022 dan 2023 justru akan memperkuat praktek demokrasi dengan memberikan kesempatan munculnya kepemimpinan lokal yang lebih terdistribusi secara merata. Ini akan berdampak positif bagi regenerasi kepemimpinan daerah dan nasional berjalan secara sehat

“Kita perlu memberi tiap locus pemilu haknya. Setuju dengan usulan mas Djayadi Hanan (SMRC), bagus 2024 dibuat Pemilu Nasional (Pilpres, DPD dan DPR Pusat), 2027 Pemilu Provinsi (Pilkada Gub dan DPRD Prov) dan 2028 Pilkada Kokab,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: