BKKBN Bersama Kemenag Ajak Cegah Stunting Sejak Dari Hulu

BKKBN Bersama Kemenag Ajak Cegah Stunting Sejak Dari Hulu

UPAYA  menurunkan angka stunting dari 27,6 persen menjadi 14 persen di tahun 2024 tidak terpaku pada penanganan kesehatan dan gizi bayi yang sudah terlahir stunting.

Akan tetapi, penanganan harus difokuskan sejak dari hulu, yakni memastikan kesehatan dan gizi perempuan dan laki-laki yang mau menikah dan termasuk pasangan yang merencanakan kehamilan memiliki kualifikasi kesehatan yang baik.

BACA JUGA:Kabupaten Cirebon Masih Sulit Bebas Stunting

Hal tersebut disampaikan Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo, saat melakukan pertemuan dengan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas di Kantor Kemenag, Jakarta Pusat, Kamis (11/2).

Pertemuan tersebut sebagai langkah BKKBN menggaet Kementerian Agama (Kemenag) masuk ke dalam Tim Percepatan Pencegahan Stunting.

\"Sehingga kita harus mampu mengawal mereka. Calon Ibu kami harapkan menyiapkan kondisi yang bagus jangan sampai seperti kurang gizi, anemia, kemudian juga memperhatikan jarak antar melahirkan,“ ujar Hasto, dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (11/2).

Karena itu, BKKBN kata Hasto mengajak Kemenag untuk berkolaborasi mendukung upaya penurunan angka stunting dengan cara penanganan di hulunya.

Terlebih lagi, BKKBN mencatat sekitar dua juta pasangan berkeputusan menikah dalam setiap tahunnya. Dari jumlah itu, ada sekitar 80 persen yang menginginkan kehamilan di masa satu tahun pertama pernikahan.

\"Karena itu kami mengharapkan arahan, dukungan dan saran dari Bapak Menteri Agama salah satunya untuk masuk dalam Tim Percepatan Pencegahan Stunting,\" ucapnya.

Untuk itu, Hasto berharap peran serta Kemenag mendukung program pencegahan stunting ini dengan cara mengedukasi para pasangan yang ingin menikah, yang rencananya akan dikerjakan sekitar 20 ribu Penyuluh KB PNS dan Non PNS.

\"Kami menyambut baik apabila bisa ditingkatkan sinerginya dengan penyuluh agama yang ada, kami sampaikan terimakasih atas dukungan dari Kementerian Agama. Setelah ini kami harapkan ada tindak lanjut dan koordinasi lebih dalam secara teknis,” tandasnya.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: