RSUDGJ Jadi Koodinator Pusat Rujukan

RSUDGJ Jadi Koodinator Pusat Rujukan

CIREBON - Rumah Sakit Umum Daerah Gunung Jati (RSUDGJ) menjadi koordinator pusat rujukan bagi rumah sakit-rumah sakit lain. Direktur RSUDGJ, drg Heru Purwanto MARS mengatakan, menjadi koordinator pusat rujukan membuat pihaknya terus terpacu untuk meningkatkan pelayanan masyarakat. Mengingat, cakupan pelayanan RSUD Gunung Jati tidak hanya sebatas lingkup Kota Cirebon, tetapi juga wilayah 3 Cirebon. \"Memang kita cover sewilayah tiga, bukan hanya tingkat kota. Dan menjadi rumah sakit pusat rujukan adalah suatu motivasi tersendiri bagi kami untuk meningkatkan pelayanan,\" ujarnya. Dikatakan, untuk memberikan pelayanan yang prima, saat ini pihaknya sedang berusaha untuk menambah bed dan sarana prasarana di ICU. Mengingat saat ini kapasitas ICU di RSUD Gunung Jati baru hanya 7 bed. \"Kalau dilihat dari cakupan pelayanannya, memang saat ini kurang, maka dari itu Insya Allah dalam waktu dekat ini akan ada tambahan 3 bed, sehingga kapasitas yang ada menjadi 10 bed,\" bebernya. Selain itu, pengembangan instalasi gawat darurat menjadi IGD terpadu pun sedang dilakukan. Dijelaskan Heru, belum lama ini pihak rumah sakit sudah melakukan sejumlah presentasi terkait pengembangan IGD terpadu kepada sejumlah kementerian. Karena rencananya, akan dibuat gedung IGD terpadu sebanyak 4 lantai dengan memakan biaya sekitar Rp154 miliar. \"Itu sudah komplet termasuk juga disaster. Itukan baru rencana, kita baru presentasi, mudah-mudahan di acc dan bisa dilakukan secara bertahap,\" jelasnya. Untuk arus mudik kali ini, Heru mengaku sedikitnya ada 31 relawan karyawan untuk menanggulangi kecelakaan mendadak, dan juga sejumlah dokter bedah, perawat, dan bidan. Relawan karyawan tersebut siap untuk dihubungi selama 24 jam. \"Ada 31 relawan karyawan untuk mengantisipasi kecelakaan atau kejadian tidak menyenangkan lainnya. Mereka siap 24 jam. Tidak hanya itu, sarana dan prasarana juga sudah kami siapkan,\" tukasnya. Hal itu dibenarkan oleh kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon, dr Edi Sugiharto MKes. Belum lama ini, Edi pun mengatakan bahwa RSUDGJ telah menjadi pusat rujukan. \"Tapi di samping itu, rumah sakit swasta juga harus tetap siap memberikan pelayanan maksimal, ketika rumah sakit daerah sudah penuh,\" tukasnya. (kmg)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: