Kereta Cepat Berhenti Beroperasi, Jepang Digoyang Gempa 7,1 SR, 104 Orang Terluka

Kereta Cepat Berhenti Beroperasi, Jepang Digoyang Gempa 7,1 SR, 104 Orang Terluka

FUKUSHIMA - Gempa dengan magnitudo 7,1 mengguncang lepas pantai Fukushima, bagian Timur Jepang pada Sabtu (13/2). Lebih dari 100 orang terluka dan operasional kereta cepat dihentikan di sebagian besar wilayah timur laut Jepang pada Minggu (14/2).

Gempa itu menyebabkan dinding retak dan kaca pecah, serta mengakibatkan longsor di Fukushima—wilayah terdekat ke episentrum gempa.

 Gempa tersebut juga mengakibatkan guncangan pada bangunan di Ibu Kota Tokyo, yang jaraknya ratusan kilometer dari pusat gempa.

Menurut laporan televisi nasional NHK, sedikitnya 104 orang mengalami luka, termasuk patah tulang. Namun, tidak ada laporan korban jiwa. Tidak terjadi pula tsunami, serta tidak ada laporan mengenai ketidakwajaran pada pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di Fukushima. Gempa ini mengingatkan pada gempa dahsyat 11 Maret 2011 yang mengakibatkan tsunami dan kecelakaan PLTN di kawasan yang sama.

Layanan kereta cepat Shinkanshen menuju kebanyakan wilayah bagian utara Jepang ditangguhkan karena terjadi kerusakan pada jalurnya. Kemungkinan kereta cepat masih belum bisa berfungsi hingga Selasa, 16 Februari 2021.Meski secara bertahap sambungan listrik kembali menyala, namun layanan kereta cepat masih tetap diberhentikan hingga semuanya memungkinkan.

Hingga saat ini, beberapa ribu rumah masih dalam kondisi tanpa air. Para warga juga mengantre sambil membawa wadah plastik untuk mendapatkan air bersih dari truk pemasok air.

Gempa bumi biasa terjadi di Jepang, sebagai daerah dengan aktivitas seismik paling tinggi di dunia. Sekitar 20 persen gempa berkekuatan 6 SR atau lebih di seluruh dunia terjadi Jepang. (nhk/jpnn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: