1.120.963 Nakes Telah Divaksin

1.120.963 Nakes Telah Divaksin

JAKARTA - Sebanyak 1.120.963 petugas kesehatan (nakes) yang telah menjalani vaksinasi. Ini setelah ada tambahan 24.868 orang yang menerima dosis vaksin pertama.

Dari 1.120.963 tenaga kesehatan tersebut, 537.147 orang di antaranya telah menjalani vaksinasi kedua. Berdasarkan pendataan yang dilakukan Kementerian Kesehatan, vaksinasi ditargetkan akan dilakukan terhadap 1.468.764 tenaga atau sumber daya manusia kesehatan (SDMK).

Pemerintah menargetkan 181.554.465 orang akan menjalani vaksinasi Covid-19, yang terdiri dari dua dosis. \"Angka itu mewakili sekitar 70 persen dari total penduduk Indonesia yang diperlukan untuk mendapatkan kekebalan kelompok atau herd immunity,\" kata Juru Bicara Vaksin Covid-19 Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi di Jakarta, Selasa (16/2).

Di Kabupaten Kuningan, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk tenaga kesehatan pada pekan lalu sudah mencapai 65 persen, atau sekitar 2.564 orang dari total sasaran 3.854 tenaga medis. Dengan capaian tersebut, masih menyisakan 1.290 tenaga medis lagi yang belum menjalani suntik vaksin Corona.

Sejumlah kendala menjadi penyebab belum tuntasnya pelaksanaan vaksinasi tenaga kesehatan. Di antaranya karena kondisi kesehatan nakes yang tidak memungkinkan untuk divaksin, seperti hipertensi dan sedang mengidap sakit bawaan seperti diabetes dan lainnya. Sebelum dilakukan vaksinasi terlebih dahulu menjalani tes kesehatan, salah satunya cek tensi darah. Banyak ditemukan hasil tensi menunjukkan tekanan darah tinggi.

Sementara itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengeluarkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) untuk vaksin Covid-19 produksi PT Bio Farma. Produksi ini memakai bahan baku vaksin dari perusahaan farmasi Sinovac dari China.

Menurut Kepala BPOM Penny K Lukito, meski memakai bahan sama dengan vaksin Sinovac, namun vaksin produksi Bio Farma tetap harus menjalani uji khasiat dan keamanan.

\"Walau vaksin Covid-19 di Bio Farma sama kandungan, profil, khasiat dan keamanan dengan vaksin Sinovac yang telah mendapat EUA, namun ini membutuhkan pengujian, evaluasi khusus dan pemberian EUA terpisah. Karena beda tempat produksi dan kemasan,\" jelas Penny.

Dikatakan, CoronaVac, yang merupakan vaksin Covid-19 buatan Sinovac, menggunakan kemasan dosis tunggal. Sedangkan vaksin produksi Bio Farma dikemas dengan multidosis. (rh/fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: