Tangkap Aktor Lagi, Myanmar Masih Mencekam

Tangkap Aktor Lagi, Myanmar Masih Mencekam

AKTOR terkenal bernama Lu Min digelandang polisi Myanmar, karena dianggap mendukung antikudeta militer pada 1 Februari. Penangkapan tersebut hanya berselang beberapa jam setelah polisi dan militer menembaki pengunjuk rasa yang menuntut diakhirinya kekuasaan militer. Lu Min adalah satu dari enam pesohor yang diincar militer berdasarkan undang-undang antihasutan, yang mendorong pegawai negeri untuk bergabung dalam protes.

Lu Min telah mengambil bagian dalam beberapa protes di Yangon. Kabar penangkapan Lu Min diungkapkan oleh istrinya, Khin Sabai Oo, melalui video yang diunggah di akun Facebook miliknya. Khin Sabai Oo mengatakan polisi telah datang ke rumah mereka di Yangon dan membawa suaminya pergi.

\"Mereka membuka paksa pintu dan membawanya pergi dan tidak memberi tahu saya ke mana mereka akan membawanya (Lu Min). Saya tidak bisa menghentikan mereka. Mereka tidak memberi tahu saya,\" katanya dalam sebuah video. Juru bicara militer Zaw Min Tun, yang juga juru bicara dewan militer baru belum menanggapi upaya berulang oleh Reuters menghubungi melalui telepon untuk dimintai komentar.

Zaw Min Tun mengatakan pada konferensi pers, Selasa, tindakan tentara berada dalam konstitusi dan didukung oleh mayoritas rakyat. Mereka menyalahkan pengunjuk rasa karena memicu kekerasan.

Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik, mengatakan pada Sabtu, setidaknya ada 569 orang telah ditangkap, didakwa, atau dijatuhi hukuman sehubungan dengan kudeta tersebut. Kekerasan di Mandalay pada Sabtu adalah insiden paling berdarah dalam lebih dari dua minggu demonstrasi di kota-kota besar dan kecil di seluruh Myanmar. Demonstrasi itu menuntut diakhirinya kekuasaan militer dan pembebasan dari penahanan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi dan lainnya.

Demonstrasi dan kampanye pembangkangan sipil dalam pemogokan dan gangguan, tidak menunjukkan tanda-tanda mereda dengan lawan-lawan militer yang skeptis terhadap janji untuk mengadakan pemilihan baru dan menyerahkan kekuasaan kepada pemenang. (reuters/ant/jpnn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: