Minta Perhatian Dewan, PMI Kota Cirebon Ajukan Alat Terapi Rp2 Miliar
CIREBON - Program donor plasma di Kota Cirebon belum tertangani secara maksimal. Hal ini diungkapkan Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Cirebon, dr Edial Sanif SpJP FIHA.
Menurut Edial, yang paling dibutuhkan PMI saat ini adalah peralatan penunjang untuk keberhasilan program donor plasma tersebut.
Untuk itu, PMI mengharapkan dukungan dari pemerintah dan DPRD Kota Cirebon. \"Sesuai dengan harapan masyarakat. Karena ini kan (terapi plasma konvalesen) salah satu terapi alternatif,\" kata Edial di Gedung DPRD Kota Cirebon.
\"Dengan perhatian dari bapak-bapak dewan juga dari pemerintah Kota Cirebon, semoga kita segera mendapatkan segala sesuatu hal-hal yang dibutuhkan untuk terapi plasma konvalesen,\" imbuhnya.
Baca juga:
Cerita Detektif Swasta Cirebon, Pergoki Selingkuhan Kalangan Jetset
Ditemukan di Jalanan, Pak Tarno Pesulap Bangkrut?
Edial menjelaskan, untuk mendapatkan plasma yang berkualitas, dibutuhkan peralatan yang memadai. Sementara anggaran yang dibutuhkan untuk penyediaan alat cukup besar. \"Lebih kurang Rp2 Miliar,\" sebutnya.
Alat yang dibutuhkan, menurut Edial, antara lain adalah freezer dan plasma analyzer.
\"Kalau sederhana sih bisa dilakukan (donor plasma tanpa alat-alat tersebut). Cuma kan kita ingin yang kita berikan ke masyarakat itu yang ilmiah dapat dipertanggungjawabkan dan betul-betul tepat sasaran,\" jelas Edial.
Lebih jauh pria yang juga Ketua Umum FORMI Kota Cirebon itu pun mengungkapkan, bahwa peralatan yang diusulkan PMI itu cukup penting untuk kebutuhan jangka panjang.
\"Bukan buat covid- saja. Dari dulu kita memang butuh. Kalau Covid berakhir alat itu tertap terpakai. Kalau dengan alat ini darah dari pendonor bisa disimpan sampai lama,\" pungkasnya. (rdh)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: