Waspadai Vaksin Palsu

Waspadai Vaksin Palsu

JAKARTA - Pemerintah mewaspadai masuknya vaksin Covid-19 palsu. Karenanya berbagai upaya dilakukan. Dalam mencegah masuknya vaksin Covid-19 palsu, Polri telah menyiapkan sejumlah langkah. Meski demikian, Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono mengatakan pihaknya hanya membackup lembaga yang bertanggung jawab untuk mendatangkan vaksin tersebut.

\"Yang jelas soal vaksin palsu ini ada pihak yang akan bertanggung jawab di situ. Tentunya Polri akan mem-backup untuk mengantisipasi vaksin palsu itu,\" katanya.

Hingga saat ini, Rusdi memastikan belum ada temuan atau indikasi soal vaksin Covid-19 yang palsu. \"Tapi sejauh ini di Indonesia belum ada kasus vaksin palsu. Namun, jika ada pihak-pihak yang berupaya mengambil keuntungan dari kegiatan-kegiatan seperti ini dan tentunya sudah melanggar aturan hukum, Polri akan mengambil langkah,\" tegasnya.

Dalam upaya pencegahan masuknya vaksin palsu, Rusdi mengungkapkan, Polri juga akan mengawal dan melakukan pengamanan sejak vaksin tersebut didatangkan dari luar negeri ke Indonesia.

\"Polri telah melaksanakan pengamanan mulai kedatangan vaksin di Bandara Soetta (Soekarno Hatta) hingga pendistribusian vaksin di daerah, dan turut pula melaksanakan pengamanan kegiatan vaksinasi pada tempat/titik vaksinasi,\" tegasnya.

Menurut Rusdi, seluruh upaya dan antisipasi tersebut merupakan bagian dari mendukung program vaksinasi nasional yang digagas oleh Pemerintah Indonesia.

\"Dan kegiatan pengamanan ini bersinergi dengan instansi terkait lainnya,\" ucap Rusdi.

Sebelumnya juru bicara vaksinasi Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menegaskan pemerintah terus bersiaga mengamankan segala bentuk aktivitas terkait vaksinasi.

\"Sesuai dengan masukan KPK untuk importir harus yang sama oleh pemerintah supaya menjamin tidak ada vaksin palsu yang beredar. Ini juga untuk memastikan mutunya sehingga bisa dikelola oleh satu pintu,\" katanya.

Kepala Subdirektorat Penilaian Uji Klinik dan Pemasukan Khusus, Badan POM Siti Asfijah Abdoella mengatakan dalam upaya mencegah peredaran vaksin palsu, BPOM telah memiliki mekanisme pengawasan peredaran secara daring.

Pihak BPOM juga bekerja sama dengan Kominfo dan sejumlah marketplace di Indonesia untuk mengawasi peredaran vaksin khususnya yang dijual di e-commerce.

\"Kami sudah memulai, dan kalau ada bisa terdeteksi secara cepat dan segera ditindaklanjuti,\" ujarnya.

Juru bicara vaksinasi Covid-19 PT Bio Farma Bambang Heriyanto mengatakan pihaknya bersama sejumlah lembaga terkait telah melakukan antisipasi atas munculnya vaksin palsu. Pihaknya telah memanfaatkan teknologi berupa kode identifikasi unik pada setiap kemasan dan vial atau botol vaksin Covid-19.

“Untuk mengantisipasi (vaksin palsu), kita sudah menerapkan suatu kode identifikasi seperti kalau ke supermarket ada scan namanya, barcode (kode batang),” katanya.(gw/fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: