Soal Impor Beras 1 Juta Ton, Rizal Ramli Singgung Jokowi yang Gemar Selfi Bareng Patani

Soal Impor Beras 1 Juta Ton, Rizal Ramli Singgung Jokowi yang Gemar Selfi Bareng Patani

JAKARTA - Keran impor beras rencananya akan dibuka kembali oleh pemerintah. Impor sebesar 1 juta ton tahun ini. Ekonom senior Rizal Ramli menilai, kebijakan impor selalu ada karena keuntungan besar mengalir ke para Menteri.

“Memang yang terlatih dapatkan Rp (Rupiah) besar dari rente impor dari dulu ya Mentri-menteri Golkar atau Mentri eks Golkar,” cuit Rizal Ramli di akun twitternya, Rabu (17/3).

Dia menyebut kebijakan Impor itu sebagai ‘perampokan’ yang sangat merugikan para petani. Sementara di lain sisi, Presiden Jokowi hanya bisa melakukan blusukan dengan petani.

“Perampokan lewat kebijakan itu sangat memiskinkan petani padi, tebu, bawang dan penambak garam. Yang luar biasa Jokowi ndak ngerti atau pura-pura ndak ngerti sambil selfi-selfi petani,” katanya.

Rizal Ramli mengimbuhkan, jika pemerintah serius pro terhadap petani, maka seharunya kuota Impor dihapus dan diganti dengan sistem tarif. Yang mana menurutnya, sistem ini petani jadi terlindungi.

Baca juga:

Nenek Berusia 100 Tahun Penjual Telur Asin, Hidup Sebatang Kara, Tak Punya Rumah

Move On dari Kaesang, Meilia Lau Curhat Lagi Soal Putrinya

“Kalau betul-betul pro petani dan pro pangan dalam negeri, hapuskan sistem kuota impor (rente puluhan triliun dan miskinkan petani), diganti dengan sistim tarif (negara dapat tambahan penerimaan dan dan petani dilindungi!). Ndak ruwet, tapi kalau doyannya selfi-selfi doang dengan petani yo ambyar,” tuturnya.

Sebelumnya, wacana impor beras sebanyak 1 juta ton, juga ditolak oleh kepala Direktur Utama Perusahaan Umum (Perum) Bulog, Budi Waseso. Pria yang akrab disapa Buwas ini mengatakan, Bulog masih ada stok banyak stok beras yang tersisa. Sehingga masih layak untum digunakan.

Buwas menjelaskan, langkah impor beras ini muncul dari Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto.

“Kebijakan Pak Menko dan Pak Mendag, kami akhirnya dikasih penugasan tiba-tiba untuk melaksanakan impor,” beber Buwas. (dal/fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: