Timbunan Sampah Setinggi 40 Meter, TPA Cipayung Overload

Timbunan Sampah Setinggi 40 Meter, TPA Cipayung Overload

DEPOK – Anggota legislatif Provinsi Jawa Barat, H.M. Hasbullah Rahmat mengakui tempat penampungan sampah akhir (TPA) Cipayung Kota Depok mengalami overload (melebihi daya tampung). Meski begitu, pihaknya belum bisa memastikan apakah TPA Cipayung tetap dipertahankan atau akan dialihkan ke Tempat Pengelolaan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Regional Lulut Nambo, Bogor. “Ya, TPA Cipayung milik Pemda (Pemerintah Daerah) Depok.

saya nggak tahu apa mau dipertahankan atau mau jadi hutan kota,” kata Hasbullah saat dihubungi, Jumat (19/3). Hasbullah mengatakan, pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) saat ini mempersiapkan berbagai sarana penunjang di TPPAS regional Lulut Nambo. sehingga permasalahan sampah di TPA Cipayung bisa segera teratasi.

“TPA Cipayung masih operasional. Harapannya TPPAS Lulut Nambo bisa beres, maka Depok bisa buang sampah ke Nambo,” papar Anggota Komisi IV itu.

Hasbullah mengaku tahun ini pemenang tender perbaikan dan penambahan kapasitas di TPPAS Lulut Nambo  akan diketahui. Dengan begitu permbangunan bisa segera dilakukan.

“Kalau kita dari Pemprov Jabar kan sudah menyiapkan ke TPPAS Lulut Nambo ya. Tahun ini kan sudah ada pemenangnya (pemenang tender). Mudah-mudahan mereka sudah bisa memasang peralatan mesin sampai akhir tahun 2021 ini, sehingga pertengahan 2022 itu sudah bisa buang sampah dari Depok ke Lulut Nambo,” jelas Hasbullah.

Sampai sekarang, rencana pengalihan pembuangan sampah dari TPA Cipayung ke TPPAS Lulut Nambo masih belum menemui titik final.

Sementara, daya tampung TPA satu-satunya di Kota Depok itu sudah melebihi kapasitas. Solusinya, hanya ada dua, pengalihan sampah ke TPPAS Lulut Nambo, atau tetap mempertahankan TPA Cipayung. Namun dengan catatan, TPA tersebut butuh renovasi.

“Tapi kalau mengandalkan di TPA Cipayung saja, itu overload. Karena ketinggian (timbunan sampahnya) kan sudah hampir 40 (meter). Terus yang kedua dia gugur ke kali yang di belakang itu, kali Pesanggrahan. Itu bikin banjir juga,” tukas Hasbullah.

Di samping itu, akses menuju TPA Cipayung juga, menurut Hasbullah, sudah tidak layak karena terlalu sempit untuk dilewati mobil pengangkut sampah.

“Akses masuk ke TPA Cipayung kan sempit. Sementara dump truck Kota Depok sekarang kan sudah campur antara dump truck kecil yang lama dikonversi ke dump truck besar yang bannya enam. Jadi kan enggak presisi lagi akses ke TPA Cipayung. Dia seharusnya ke tol, ke Citeureup gitu,” tandasnya. (mg12)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: