Sumur Pantek Sambut Musim Kemarau

Sumur Pantek Sambut Musim Kemarau

MAJALENGKA - Petani di Desa Leuweunghapit, Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka, mulai membuat sumur pantek yang difungsikan untuk pengairan areal pertanian. Sumur pantek ini sebagai solusi menghadapi musim kemarau di masa mendatang. Pembuatan sumur pantek kali ini jauh lebih ringan ketimbang musim-musim kemarau tahun sebelumnya. Pasalnya, tenaga serta kebutuhan dana yang dikeluarkan tidak cukup besar. Dalam satu sumur pantek yang telah digali, petani hanya menggali dengan kedalaman 1,5 meter sudah mendapat stok air cukup. “Akibat musim ketiga masih datang hujan, membuat air cukup naik ke permukaan tanah. Sehingga, saat menggali tidak membutuhkan waktu lama dan kedalamannya juga hanya beberapa meter saja,” ungkap Mulyadi (29)  ditemui saat melakukan penggalian sumur, kemarin (15/8). Mulyadi memprediksi, kondisi sumur pantek yang telah dibuat cukup terpenuhi mengairi lahan sawah miliknya sekitar dua hektare tersebut. Alasan memilih menanam padi sudah menjadi pertimbangan karena melihat ketersediaan air yang cukup untuk satu musim. “Selagi air masih banyak, kenapa tidak bisa memanfaatkannya. Apalagi baru pertama kali sejak tiga tahun yang lalu kalau kemarau itu biasanya susah cari air. Sekarang sih alhamdulillah petani bisa terbantu,” katanya. Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Majalengka, Ir H Wawan Suwandi MP memastikan bahwa areal pertanian di wilayah Majalengka tidak mengalami kekeringan dibanding musim ketiga tahun sebelumnya. Kepastian tersebut menurut Wawan, musim kemarau tahun ini diprediksi akibat kemarau basah. \"Kami bisa memastikan hal tersebut karena sampai saat ini pihak kami belum menerima laporan adanya kekeringan di beberapa wilayah di Majalengka. Setiap kami mengikuti agenda halalbihalal bersama Bupati juga memantau di beberapa daerah bahwa hasilnya ketersediaan air cukup banyak,” tambahnya saat ditemui menghadiri acara halalbihalal di Desa Panjalin Kidul, Kecamatan Sumberjaya, Rabu (14/8). Namun demikian, lanjut Wawan, pihaknya tetap mengimbau kepada seluruh petani di Kota Angin untuk tidak memaksakan menanam padi bagi lahan pertanian tadah hujan. Pihaknya hanya memperbolehkan kepada petani jika kondisi saluran airnya berlimpah. Bagi sawah tadah hujan, sebaiknya memilih cara untuk menanam palawija karena dinilai tidak mengeluarkan dana yang cukup besar. (ono)   FOTO: ONO CAHYONO/RADAR MAJALENGKA GALI SUMUR PANTEK. Petani di Desa Leuweunghapit, Kecamatan Ligung tengah melakukan penggalian sumur pantek yang akan difungsikan untuk mengairi sejumlah lahan sawah miliknya, kemarin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: