Tujuh Siswa SMA Santa Maria Lolos ke PTN

Tujuh Siswa SMA Santa Maria Lolos ke PTN

CIREBON - Prestasi membanggakan ditorehkan siswa SMA Santa Maria 1 Kota Cirebon. Tujuh siswanya berhasil lolos Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri  (SNMPTN) di berbagai perguruan tinggi favorit.

Kepala SMA Santa Maria 1 Kota Cirebon, Drs Ongko Sumedi mengatakan, tujuh siswa yang diterima tersebut adalah di Undip Semarang (Fakultas Ilmu Pemerintahan), ITB (Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan), UI (Fakultas Ilmu Komputer), Unpad (Fakultas Farmasi dan Fakultas Psikologi), UPI (Managemen Pemasaran Pariwisata), serta IPB (Fakultas teknik Pertanian dan Biosistem).

“Pengumuman mereka diterima pada hari Senin, 22 Maret 2021,” kata Ongko, kemarin.

Dengan lolosnya siswa-siswi tersebut, kata Ongko, meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya tiga orang. Tahun sekarang naik menjadi tujuh siswa. “Ini berkat kerja sama orang tua, guru dan siswa dalam memilih fakultas serta universitas,” ujarnya.

Ongko menjelaskan, selain di perguruan tinggi negeri (PTN), siswanya juga ada yang diterima di perguruan tinggi swasta favorit. Apalagi pendaftaran dibuka sejak Oktober 2020 hingga Januari 2021 melalui seleksi rapot untuk program beasiswa.

Pihaknya menjelaskan, sekolah terus menyiapkan siswa menuju SNMPTN. Salah satu caranya menggunakan pola menjalin kerja sama dengan orang tua, siswa dan sekolah. Keinginan orang tua dan anak terkadang berbeda-beda. Maka dari itu, pentingnya menyatukan persepsi. “Hari ini, sekolah menggelar doa syukur atas keberhasilan siswa-siswi kami menembus PTN,” tandasnya.

Di hari yang sama, kata Ongko, guru, karyawan SMA dan SMP Santa Maria serta pengurus Yayasan Santo Dominikus mengikuti vaksinasi tahap pertama di sekolah. Ini adalah kerja sama dengan Puskesmas Pesisir. Unuuk SMA dan SMP jumlahnya 80 peserta. Terdiri dari guru, karyawan, termasuk yayasan. Vaksinasi ini diharapkan jadi proses pembelajaran tatap muka.

Bryan Albert Wijaya, yang diterima melalui jalur SNMPTN, bersyukur cita-citanya masuk teknik sipil ITB tercapai. Apalagi proses pendaftaran dibantu sekolah. Seperti pengecekan verifikasi data-data, begitu pengumuman dibuka secara online karena menggunakan nilai rapot. “Ini sesuai cita-cita, yaitu Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan. Kebetulan papa saya orang teknik sipil,” ujarnya.

Bryan beralasan suka teknik sipil karena bisa main ke lapangan. Dirinya merasa, 12 tahun sekolah di ruang kelas monoton, di ruangan terus, jadi ingin ke lapangan. (abd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: