Ingin Tobat Malah Dibunuh

Ingin Tobat Malah Dibunuh

TIJUANA – Kekerasan bersenjata di Meksiko boleh disebut lebih dari sekadar membabi buta. Minggu malam waktu setempat (24/10) atau kemarin pagi WIB, 13 mantan pecandu narkoba dieksekusi gerombolan bersenjata di sebuah pusat rehabilitasi di dekat perbatasan Tijuana. Diduga, pembunuhan itu melibatkan perang antarkartel obat bius yang memperebutkan jalur penyelundupan. Sebanyak 13 korban itu disebut-sebut sebagai anggota kartel yang bertobat. “Semua orang itu berusaha sembuh dari ketergantungan narkoba,’’ kata seorang polisi yang tak mau namanya dipublikasikan. Associated Press melansir sebuah keterangan saksi yang menyebutkan bahwa para pelaku meminta korban berjajar menghadap tembok. Eksekusi lantas berlangsung sangat dingin. Dor, dor, dor, semua tewas. Jesus, seorang saksi yang diwawancarai Agence France Presse, mengatakan bahwa saat kejadian, dirinya sedang menonton film di lantai 1 pusat rehabilitasi tersebut. ’’Saya keluar ruang untuk mengambil makanan saat penembakan terjadi,’’ ujar pria yang tak mau menyebut identitas lengkap lantaran khawatir menjadi korban itu. Versi lain, sejumlah pasien mengatakan, sekelompok pria bersenjata memerintah para korban tiarap di lantai, lalu menembaki mereka secara brutal. Sejumlah pasien yang berada di lantai atas selamat. Total, tempat rehabilitasi itu menangani 45 pasien. Penyerangan terhadap pusat rehabilitasi tersebut baru pertama terjadi di Tijuana. Tapi, di kota lain, Ciudad Juarez, penyerangan serupa pernah terjadi. Polisi menduga, pembunuhan itu terkait dengan penyitaan 134 ton mariyuana (ganja) di Tijuana pekan lalu. Penyitaan tersebut merupakan yang terbesar dalam sejarah Meksiko. Nah, pusat rehabilitasi itu masih satu wilayah dengan tempat penyitaan dan pemusnahan ratusan ton ganja tersebut. Diperkirakan, ganja yang disita itu bernilai sekitar USD 335 juta atau nyaris Rp3 triliun. Tangkapan kakap tersebut didapat setelah terjadi kontak senjata antara polisi Tijuana dan kelompok bersenjata yang sedang berkonvoi dengan menggunakan tujuh mobil. Selain ratusan ton barang haram itu, sebelas tersangka dibekuk. Pembantaian di Tijuana terjadi hanya berselang sehari setelah kelompok bersenjata menyerang sejumlah orang yang menghadiri pesta ulang tahun di Ciudad Juarez. Berdasar data terakhir yang dilansir polisi, korban tewas dalam penyerangan tersebut bertambah menjadi 14 orang. Seorang korban tewas lain dirawat di rumah sakit akibat luka tembak. Namun, polisi tidak menyebutkan identitas para korban. “Tidak diketahui motif pembunuhan 14 orang tersebut,’’ ujar Kepala Kepolisian Negara Bagian Chihuahua Carlos Manuel Salas. Dia menambahkan, jumlah korban dikhawatirkan bertambah karena 19 korban luka masih berjuang untuk bertahan hidup dan menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Geng narkoba kerap menyerang sebuah pesta karena menganggap ada anggota kartel lawan yang menghadiri acara tersebut. Karena itu pula, warga Ciudad Juarez jarang menghelat pesta di tempat umum. Mereka menganggap berpesta di rumah akan lebih aman. Kekerasan antargeng narkoba di Meksiko telah menewaskan lebih dari 2 ribu jiwa di Ciudad Juarez tahun ini. (cak/c7/dos)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: