Majalengka Tidak Ada Tes CPNS
MAJALENGKA – Meski pemerintah pusat mengumumkan rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) sebanyak 60 ribu, namun hal tersebut tidak terjadi di Kabupaten Majalengka. Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Majalengka Drs H Ahmad Sodikin menjelaskan, untuk rekrutmen CPNS tahun 2013 di wilayah Provinsi Jawa Barat hanya ada empat kabupaten/kota. Dari informasi yang diperoleh pihaknya, tes CPNS ini masing-masing dari kementerian sebanyak 20 ribu serta 40 ribu lainnya tersebar di beberapa daerah kabupaten/kota. Sementara di Provinsi Jawa Barat hanya di Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Depok, dan Kota Bandung. “Syarat penerimaan di setiap daerah kabupaten/kota tersebut yakni belanja pegawai harus lebih kecil dari angka 50 persen. Sedangkan di Kabupaten Majalengka, belanja pegawai tersebut masih di atas 50 persen,” jelasnya. Pria yang akrab disapa Diki itu menjelaskan, ketentuan lain yakni jumlah tenaga pegawai tidak tetap (PTT) harus lebih kecil dari tenaga pensiunan. Namun, di Majalengka sendiri dari data yang ada di pihaknya, jumlah rata-rata pegawai pensiun hanya berjumlah 375 setiap tahun. Sedangkan jumlah PTT sebanyak 1.900 orang. Meski tidak adanya rekrutmen maupun tes CPNS, pihaknya memiliki opsi bahwa pengangkatan PNS di Majalengka akan dilakukan dari jumlah PTT tersebut. “Dari jumlah PTT lebih dari 1.900 pegawai itu pengangkatan PNS dilaksanakan dari pegawai PTT,” terangnya. Pihaknya belum mengetahui secara rinci terkait pengangkatan PNS dari PTT. Karena tahap penerimaan maupun pengangkatan PNS masih berjalan atau dalam tahap penyeleksian. Bulan September hingga Oktober mendatang juga akan diberlangsungkan kembali testing dari tenaga kategori 2 (K2). Informasi tersebut disambut positif bagi sejumlah tenaga honorer kategori 2 (K2) di Majalengka. Sekretaris Forum Silaturahmi Guru Honorer Majalengka, Irawan mengaku dirinya optimistis pada testing bulan mendatang akan lolos, sehingga harapan menjadi seorang PNS bisa tercapai. “Kami berharap dalam tahap testing untuk K2 bulan depan benar-benar ketat. Dan benar-benar murni bahwa menjadi seorang PNS itu dari tahapan tes tersebut. Sehingga hal itu tidak ada isu pada beberapa bulan sebelumnya pengangkatan PNS harus mengeluarkan biaya yang lebih besar,” harapnya. (ono)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: