LKPj Bupati Segera Dievaluasi

LKPj Bupati Segera Dievaluasi

CIREBON - Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) tahun anggaran 2020 Bupati Cirebon segera dievaluasi. Kemarin, semua laporan itu disampaikan Bupati Cirebon Drs H Imron MAg melalui rapat paripurna.

Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, H Moh Luthfi MSi mengatakan, pandemi covid -19 sudah merubah tatanan hidup masyarakat bukan hanya di Kabupaten Cirebon, tapi juga terjadi di seluruh Indonesia.

Seperti halnya, anggaran pemerintah. Bukan hanya APBD I, dan APBD II. APBN  telah mengalami defisit hampir Rp750 triliun. Artinya, refocusing berdampak di semua daerah. Banyak program-program strategis prioritas tidak berjalan.

“Karena program tidak berjalan, kita akan evaluasi seberapa parah dampak tidak berjalannya program terhadap kehidupan masyarakat. Jadi finalnya nanti, teman-teman pansus yang akan menyampaikan ini perlu di evaluasi atau tidak. Maksudnya ini sudah bisa diterima atau tidak,” ujar Luthfi.

Oleh karena itu, ia mengaku, akan mendalami LKPj kepala daerah yang sudah disampaikan kepada DPRD. Setelah itu, pihaknya akan membentuk panitia khusus (Pansus) untuk mengevaluasi secara menyeluruh, terkait dengan laporan-laporan yang disampaikan.

“Baik dari sisi pendapatan, kemudian dari sisi penggunaan anggaran dan yang pasti kami juga akan mengukur outcome dari setiap program yang sudah dilaksanakan. Targetnya, kita bisa memberikan feedback. Kira-kira perbaikan apa saja yang kita lakukan untuk penganggaran di tahun berikutnya,” tegasnya.

Sementara itu, Bupati Cirebon, H Imron MAg  menyampaikan, masalah anggaran terjadi pasca adanya refocusing. Banyak program yang telah ditentukan meleset dari jadwal dan  tidak terlaksana. Misalnya, tentang pembangunan jalan.

\"Bahkan, sekarang pun sudah ada lagi surat edaran terkait refocusing. Kalau dihitung ada 20 persen. Kalau edaran keseluruhan 8 persen, tapi kalau di ilah untuk pembangunan bisa mencapai 20 persen,” katanya.

Dari sisi lainnya, jumlah pengangguran kian meningkat, hingga 11,5 persen. Kemudian, adanya pembatasan aktivitas, beberapa perusahaan membatasi jam operasional. Hingga melakukan penutupan, sehingga penghasilannya pun berkurang.

“Nah untuk pemulihan, yang akan kita gerakan adalah desa-desa. Potensi desa ini di tingkatkan dan UMKM masyarakat. Jadi pemulihan ekonomi adalah tumbuh dari masyarakat kita. Semoga ekonomi kita tumbuh covid hilang,” imbuhnya.

Imron menyebutkan, pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Cirebon mengalami penurunan. Sebab, selama pandemi ini pihaknya tidak menerima pajak atau retribusi dari pasar. Bahkan, akibat dari sepinya pengunjung yang menginap di hotel, hal itu juga berdampak terhadap turunnya pemasukan PAD.

“Dari tahun kemarin kita turun, tahun sekarang kita turun juga. Kalau postur anggaran kita itu berdasakan PAD.  Ketika PAD turun, otomatis anggaran  kita pun turun,” tandasnya.  (sam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: