DCKTR Bosan Hadapi Tumpukan Sampah di Weru

DCKTR Bosan Hadapi Tumpukan Sampah di Weru

WERU- Tumpukan sampah bekas baik itu kardus, kemasan makanan dan minuman berupa plastik dan kertas terlihat berserakan hampir di sepanjang bahu jalan Pasar Pasalaran hingga ke bekas Terminal Weru. Tumpukan sampah yang hampir setiap harinya selalu ada, menurut beberapa masyarakat di karenakan kurangnya kesadaran masyarakat setempat dan para pedagang pasar. Mereka sengaja membuang sampah sembarangan meski tempat sampah telah disediakan. Salah satu warga setempat, M Yazid mengaku, risih dengan pemandangan yang ada di sekitar Jalan Pasar Pasalaran menuju kawasan wisata Batik Trusmi. Tak hanya sampah yang bertebaran, bau yang ditimbulkan juga sangat mengganggu. \"Kami merasa risih, masa iya di depannya apotek dan sekolahan banyak tumpukan sampah. Saya mohon kepada Pemdes Weru Lor dan Dinas Cipta Karya jangan diam saja, tegur mereka dan perbanyaklah tong sampah,\" pintanya, saat ditemui Radar  di Pasar Pasalaran. Yazid mengatakan, persoalan tumpukan sampah yang berserakan bukan karena petugas kebersihan tidak mengangkutnya hingga ke tempat pembuangan akir (TPA), tetapi disebabkan tidak sadarnya masyarakat akan kebersihan dan keindahan. \"Ini bukan masalah diangkut atau tidaknya, tapi masyarakatnya yang tidak sadar. Makanya diberi teguran kemudian diperbanyak tong sampah, kan malu juga kalau ada tamu dan pengunjung dari luar? Keadaan ini sudah sangat lama, tolonglah Cipta Karya segera ambil tindakan supaya mereka jera,\" tandasnya. Tumpukan sampah, kata dia, juga terlihat di sepanjang jalan menuju bekas Terminal Weru. Keadaan ini sudah terjadi puluhan tahun. Padahal, ruas jalan tersebut digunakan sebagai salah satu akses utama untuk aktivitas warga sehari-hari. Warga Desa Weru Lor, Rositi mengungkapkan, dari pihak pemdes sudah pernah memberikan peringatan kepada warga agar jangan buang sampah sembarangan, namun berdasarkan banyak saksi mata bahwa yang membuang sampah di area itu banyak warga yang berasal dari luar Desa Weru Lor. “Dari desa sih sudah ada peringatan,namun ya bagaimana lagi banyak orang bilang yang membuang sampah di situ bukan asli orang sini kok. Jadi mereka ngebuang sampah itu tengah malam, sekitar pukul 23.00-00.00. Kalau tengah malam kan orang-orang pada tidur jadi sepi dan katanya juga ngebuangnya hingga satu mobil truk,” ungkapnya. Sementara itu, Kepala Seksi Kebersihan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) Kabupaten Cirebon, Dedi Sudarman SH mengaku, pihaknya bosan dengan tumpukan sampah yang ada disekitar wilayah tersebut. Dikatakannya, petugas kebersihan tidak henti-hentinya untuk mengangkut dan membersihkan sampah, namun lagi-lagi membandelnya masyarakat, kondisi demikian akhirnya sudah menjadi langganan tempat pembuangan sampah. \"Besok (hari ini, red) kami akan tinjau lagi, kita sudah capek dan sangat sering melihat keadaan sampah yang dibuang masyarakat secara sembarangan. Tapi ke depan akan kami buatkan tempat pembuangan sementara (TPS),\"tukasnya. (via)   FOTO: NUR VIA PAHLAWANITA/ RADAR CIREBON CAPT. SEMBARANGAN. Terlihat tumpukan sampah disekitar bahu jalan Pasar-pasalaran yang nampak kotor dan berserakan, kemarin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: