8,8 Juta Orang Sudah Divaksin

8,8 Juta Orang Sudah Divaksin

JAKARTA - Jumlah penduduk yang sudah divaksinasi berjumlah 8.838.081 orang. Hingga Senin (5/4), vaksinasi COVID-19 dengan dua kali dosis telah dilakukan pada 4.208.326 orang. Pemerintah menargetkan sasaran vaksinasi 40.349.049 orang.

Mereka yang sudah menerima vaksin diantaranya tenaga kesehatan, pejabat negara, pegawai pemerintah, petugas layanan publik, para lanjut usia (lansia), guru/dosen, tokoh agama, pedagang pasar, dan wartawan.

Sementara itu, kasus sembuh Covid-19 pada Senin (5/4), ada tambahan 5.800 orang. Totalnya 1.381.677 orang. Sementara kasus positif juga mengalami penambahan 3.712 orang. Jumlah keseluruhan 1.537.967 orang. Untuk kasus meninggal juga bertambah. Yakni 146 orang. Jumlah totalnya 41.815 orang.

Sebelumnya, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi MEpid mengatakan, jumlah penduduk Indonesia yang telah menerima vaksin Covid-19 dosis pertama baru 21,33 persen dari total target 40 juta orang. Angka tersebut dinilai sudah sangat baik.

\"Hingga saat ini, cakupan dosis pertama di Indonesia sudah mencapai 21,33 persen dari target 40 juta sasaran pada vaksinasi tahap satu dan tahap kedua,\" kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi MEpid, Minggu (4/4).

Sementara sekitar delapan juta orang telah mendapatkan vaksinasi. Dia mengatakannya, angka tersebut lebih baik daripada negara-negara di kawasan Eropa. Sebab menurut WHO, cakupan masing-masing negara-negara di kawasan Eropa kurang dari 10 persen.

\"Ke depannya, tentu kita akan terus tambah kapasitas vaksinasi juga sehingga dapat mencapai kekebalan kelompok atau sekitar 181,5 juta penduduk Indonesia mendapatkan vaksinasi,\" ungkapnya.

Diharapkannya, masyarakat seluruh lapisan agar ikut mensosialisasikan pentingnya vaksinasi COVID-19. Terutama vaksinasi kepada kelompok masyarakat berusia di atas 60 tahun yang diketahui memiliki risiko angka kematian dan angka kesakitan tiga kali lebih besar.

\"Saat ini kita tahu bahwa baru sekitar delapan persen usia di atas 60 tahun yang telah mengikuti vaksinasi COVID-19. Kita pahami ada beberapa kendala terkait usia di atas 60 tahun untuk mengakses pos-pos pelayanan vaksinasi mungkin dikarenakan masih adanya rasa takut para lansia untuk keluar dari rumah dan melakukan aktivitas di luar rumah,\" ujarnya.

Selain itu, ada keterbatasan fisik dari lansia untuk mencapai vaksinasi dan masih adanya keterbatasan untuk mendaftar secara elektronik agar mendapatkan layanan vaksinasi.

\"Kita tahu bahwa keterbatasan fisik dari lansia, untuk itu perlu bantuan dari keluarga untuk bisa mengantarkan ke sentra vaksinasi. Maka dengan ini, kita mendorong partisipasi usia di atas 60 tahun dengan cara menunjukkan rasa kepedulian kita terhadap kesehatan orang tua kita maupun orang di sekitar yang telah berusia 60 tahun, karena kita tahu bahwa mereka adalah kelompok yang paling rentan terhadap COVID-19,\" terangnya.

Dia meminta pada masyarakat jika ada anggota keluarganya berusia di atas 60 tahun, untuk mengajak vaksinasi. Dan sampaikan bahwa saat ini mereka menjadi prioritas mendapatkan vaksinasi.

\"Gunakan cara-cara yang santun nyaman dan menenteramkan hati para orang tua. Memang tidak mudah mengajak orang tua untuk mendapatkan vaksinasi. Tetapi tentunya kita menyampaikan hal-hal yang secara baik dan perlu untuk menjaga kesehatan orang tua kita,\" ujarnya.(gw/rh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: