Julia Perez, Film Picu Kontroversi

Julia Perez, Film Picu Kontroversi

FILM yang dibintangi Julia Perez (Jupe) kembali menuai kontroversi. Mengangkat budaya suku Dayak di Kalimantan Tengah, judul Perawan Dayak akhirnya diubah menjadi Perawan Seberang. Bukan dari Lembaga Sensor Film, protes rupanya muncul dari sebagian masyarakat Dayak. Padahal, saat itu film sudah memasuki tahap editing dan siap rilis. Bahkan, Jupe pun sudah mendapat gelar Nyai Intan Garinda dari tokoh masyarakat Dayak dan pemerintah setempat. Kini, gelar yang didapat itu pun mulai dipermasalahkan beberapa orang. “Saya trauma. Kenapa saya dapat gelar, ada masalah. Teman-teman lain dapat gelar nggak masalah,” ungkap Jupe saat pemutaran perdana film itu di Planet Hollywood, Jakarta Selatan, kemarin (20/8). Dia menegaskan tidak ada unsur yang menyudutkan atau menjelek-jelekkan masyarakat Dayak dalam film yang dibintanginya. Menurutnya, Perawan Seberang mengangkat sisi mistis kehidupan suku tersebut. “Ini film kebudayaan setelah Gending Sriwijaya. Tetapi film ini mengangkat budaya Kalimantan,” terangnya. Namun, Jupe mengaku bersedia melepas gelar tersebut agar pertentangan tidak terus berlanjut. “Sekali lagi, kalau bisa saya akan memohon izin untuk mengembalikan gelar tersebut, karena saya tidak mau kedatangan saya di Kalimantan menuai kontroversi. Dan saya percaya di daerah masih menjunjung tinggi adat istiadat,” tuturnya. “Dan ini waktu yang tepat. Mudah-mudahan kita bersatu lagi. Saya tidak mau (dianggap, red) mencemooh masyarakat lagi,” sambung pacar pesepakbola Gaston Castano itu. Sementara itu, Hartoyosengo, tokoh masyarakat Kalimatan Tengah menegaskan tidak akan menarik gelar tersebut. Kemarin, dia memastikan tidak ada unsur-unsur yang menyakiti masyarakat Dayak setelah menyaksikan pemutaran film tersebut. “Kami pastikan bahwa gelar yang kami berikan sebagai Nyai Intan Garinda tidak akan kami cabut. Film ini tidak menyudutkan masyarakat Dayak,” katanya. (ash)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: