Soal Pelni, Teddy Gusnaidi ke MUI: Fokus Saja jadi Tukang Stempel Halal

Soal Pelni, Teddy Gusnaidi ke MUI: Fokus Saja jadi Tukang Stempel Halal

JAKARTA – Politikus PKPI Teddy Gusnaidi menilai, direksi PT Pelayaran Indonesia atau Pelni punya hak penuh untuk menunjuk siapa yang mengisi ceramah Ramadan di perusahaan BUMN itu. Teddy Mengatakan, Majelis Ulama Indonesia (MUI) tidak perlu ikut campur internal PT Pelni.

“Direksi PT. Pelni punya hak untuk menunjuk siapa pembicara dalam acara kegiatan ramadhan di internal PT. Pelni. LSM MUI gak perlu ikut campur. Apakah LSM MUI mau jika PT. PELNI ikut campur menentukan siapa yang boleh bicara di LSM MUI? Gak boleh kan,” kata Teddy Gusnaidi di akun Twitter-nya, Ahad (11/4).

Teddy mengatakan itu, terkait protes keras dari Wakil Ketua Umum MUI Pusat, Anwar Abbas terhadap keputusan PT Pelni yang membatalkan undangan para ustad karena dianggap memiliki pemahaman radikal.

“LSM MUI bukan pemilik dan penentu kebenaran. LSM MUI bukan perwakilan umat, MUI itu cuma LSM sama seperti LSM lainnya, sehingga aneh jika selalu mengatasnamakan umat untuk membenarkan statement orang per orang di sana. Kalau LSM MUI boleh, artinya LSM lain boleh atas namakan umat,” ucap Teddy Gusnaidi.

Sejumlah penceramah atau ulama yang diundang tapi kemudian dibatalkan, diantaranya Ustad Firanda Andirja. KH Cholil Nafis yang juga pengurus MUI Pusat. Ustad Rizal Yuliar Putrananda. Ustad Syafiq Riza Basalamah, dan Ustad Subhan Bawazier.

“PT. Pelni dan BUMN lainnya punya aturan tersendiri, mereka sangat paham bagaimana menjaga agar para pekerja di BUMN tidak terkontaminasi dengan ajaran radikalisme dan bagaimana cara memberantasnya. Fokus saja sebagai Tukang stempel Halal, jangan urusin urusan yang tidak kalian pahami,” sindir Teddy Gusnaidi.

Sebelumnya, Komisaris Independen PT Pelni, Kristia Budiyarto alias Kang Dede menyebut, kegiatan dengan bertemakan ‘Ramadhan Memperkuat dan Memperteguhkan Iman’ itu, dibatalkan karena tidak mendapat izin dari jajaran direksi. Selain itu, para Ustad itu dianggap punya pemahaman radikalisme. (dal/fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: