Instruksikan Langkah Tanggap Darurat, Respons Presiden Jokowi atas Gempa di Jawa Timur

Instruksikan Langkah Tanggap Darurat, Respons Presiden Jokowi  atas Gempa di Jawa Timur

JAKARTA- Presiden Joko Widodo memerintahkan jajarannya untuk segera melakukan langkah-langkah tanggap darurat gempa di Kabupaten Malang, Jawa Timur. Agar seluruh korban dapat tertangani dengan baik.

“Saya telah memerintahkan Kepala BNPB, Kepala Basarnas, Menteri Sosial, Menteri Kesehatan dan Menteri PUPR, serta Panglima TNI, Kapolri dan seluruh jajaran aparat terkait lain, juga pemprov, pemerintah kota/kabupaten, segera melakukan langkah-langkah tanggap darurat,\" kata melalui tayangan video yang disiarkan langsung melalui Youtube Sekretariat Presiden, Minggu (11/4).

Ditegaskan Jokowi, seluruh korban gempa bumi yang terjadi pada Sabtu (10/4) dan Minggu (11/4) di Malang, Jawa Timur dapat memperoleh bantuan. Ditegaskannya, jajarannya harus dapat segera mencari dan menemukan korban yang tertimpa teruntuhan. Dan bagi korban luka-luka harus segara mendapat perawatan.

“Dan saya atas nama pemerintah dan seluruh rakyat menyampaikan duka cita mendalam atas korban meninggal dunia. Dan saya perlu mengingatkan bahwa kita ini berada di wilayah ring of fire, wilayah cincin api, oleh karena itu aktivitas alam dapat terjadi setiap saat, baik itu gempa dan lain-lain, kapan saja,” tegas Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi juga juga mengingatkan kepala daerah mulai dari gubernur, bupati serta wali kota terus mengimbau masyarakatnya agar mempererat kerja sama dan meningkatkan kesiapsiagaan atas datangnya bencana.

Sementara itu, dari Kabupaten Malang, dilaporkan 8 orang meninggal dunia dan ribuan rumah rusak. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati mengatakan gempa berkekuatan M 6,1 di Malang mengakibatkan 8 orang meninggal dan 39 orang luka-luka.

“Sampai hari ini terdata korban jiwa yang meninggal dunia ada 8 orang meninggal dunia di Jawa Timur dampak dari gempa bumi ini, 5 orang meninggal dunia di Lumajang, 3 orang meninggal dunia di Malang, jadi ini data yang kami dapatkan secara detilnya,\" ungkapnya saat konferensi pers yang disiarkan secara live di YouTube BNPB, Minggu (11/4).

Tidak hanya itu, gempa juga mengakibatkan 39 orang mengalami luka ringan hingga berat. Bahkan ribuan rumah dan ratusan fasilitas umum rusak. “Dampak korban jiwa dan kerusakan 39 orang luka-luka, luka ringan, luka sedang, dan luka berat, kemudian juga beberapa rumah rusak jadi kalau kita lihat 642 unit rumah rusak berat, 845 unit rumah rusak sedang, dan seribu lebih (1.361) rumah rusak ringan, dan 179 unit fasilitas umum rusak, jadi lumayan berdampak pada fasilitas umum,\" ucapnya.

Dikatakannya, dua wilayah mengalami dampak yang cukup besar. Dua wilayah tersebut adalah Kabupaten Malang dan Blitar. Sementara itu, ada 6 kabupaten lainnya yang mengalami dampak dengan skala sedang. “Beberapa wilayah yang cukup besar mendapatkan dampak yang cukup dirasakan adalah dari Kabupaten Malang dan Blitar, kemudian yang lain dengan skala sedang Kabupaten Kediri, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Jombang, dan Kota Blitar. Sedangkan yang lain hampir seluruh kabupaten kota di Jawa Timur merasakan dampak dari getaran tersebut,\" ujar Raditya Jati.

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan seluruh biaya perawatan korban gempa ditanggung Pemprov Jatim· “Sekarang kita harus maksimalkan masyarakat bisa terproteksi dan ada yang dirawat di Rumah Sakit (RS) dr Saiful Anwar (RSSA) Malang. Karena rumah sakit ini milik Pemprov Jatim, maka semua biaya akan ditanggung Pemprov,\" tegasnya, Minggu (11/4).

Disebutkannya, jumlah rumah yang rusak terbanyak di Lumajang, yakni 507 rumah. Selain itu, juga ada beberapa rumah sakit dan puskesmas yang mengalami kerusakan Seperti RSUD Mardi Waluyo, Kota Blitar serta Puskesmas Turen yang terdampak cukup berat. “Kami menyampaikan duka yang mendalam kepada keluarga korban meninggal,” tuturnya. (gw/fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: