Pansus III DPRD Soroti Kinerja Dishub

Pansus III DPRD Soroti Kinerja Dishub

KINERJA Dinas Perhubungan Kabupaten Cirebon disorot dewan. Pasalnya, ada beberapa target kegiatan yang tidak terealisasi di tahun 2020 lalu. Sebut saja, berkaitan dengan pengadaan Penerangan Jalan Umum (PJU).

“Ada beberapa yang kita soroti dari kegiatan Dishub di tahun 2020. Pertama, tidak terserapnya penganggaran PJU. Pengadaannya itu, hanya terserap sekitar 61 persen,” kata Sekretaris Pansus III LKPJ 2020, Nova Fikrotushofiyah Lc usai melangsungkan rapat kerja Pansus III bersama Dishub Kabupaten Cirebon.

Pihaknya mempertanyakan, alasan tidak terserapnya kegiatan. Ternyata diketahui karena gagalnya lelang. Disamping itu, juga terjadinya Covid-19, anggarannya terpotong.

Selain itu, masalah retribusi parkir pun menjadi sorotan. Untuk target retribusi parkir, kata politisi PKS itu, memang sudah tercapai. Bahkan melebihi dari target. “Capaian retribusi parkir memang lebih dari target. Capaiannya sampai 105 persen,” kata dia.

Semua itu, karena Dishub belum menaikan target capaian kinerjanya. Faktanya, belum semua terbuka, potensi retribusi parkir yang ada. “Makanya, Dishub belum berani mencanangkan target yang tinggi. Padahal, potensinya banyak, dan ini menjadi PR dari kita,” jelasnya

Sementara itu, Kepala Dishub Kabupaten Cirebon, H Denny Supdiana SE MSi menjelaskan, pihaknya telah menjelaskan capaian-capaian kinerjanya, realisai APBD. Termasuk permasalahan yang dialami serta solusinya.

Ada beberapa hal yang menjadi pekerjaan rumah Dishub, dan diminta agar dilengkapi data-datanya. Pihaknya pun akan menyampaikannya dalam waktu dekat ini.

Adapun terkait PJU, pihaknya mengakui memang, belum tercapai. Mengingat, anggaran yang ada terbatas. Disamping itu, Dishub sendiri memiliki prioritas anggaran. “Karena kan tidak mungkin juga, semua anggaran Dishub dialokasikan untuk PJU semua. Banyak kebutuhan lainnya,” terangnya.

Untuk kebutuhan PJU saat ini masih banyak. Ada di kisaran angka 17 ribu unit lagi. Setiap tahunnya, tidak mungkin akan tercapai. Mengingat kemampuan daerah maksimal per tahunnya hanya 2.000 sampai 3.000 unit.

Di tahun 2020 lalu, kata Denny, pihaknya hanya bisa melakukan pemulihan. Untuk pemasangan baru, tidak ada. “Kemarin kita hanya pemulihan. Ada 1.000 unit. Tapi untuk pemasangan baru, kemarin kita nol. Karena ada pemotongan anggaran kan,” tuturnya.

Kendati demikian, harapannya ke depan, pihaknya bisa meningkatkan kebutuhan PJU. Terutama di daerah-daerah perbatasan yang minimnya penerangan. “Kita akan menginventarisir untuk nanti kita sampaikan juga ke komisi III. Yang pasti daerah perbatasan akan kita prioritaskan,” pungkasnya. (sam/adv)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: