Disanksi Ganda, Hermansyah Banding

Disanksi Ganda, Hermansyah Banding

JAKARTA - Aksi pamer alat vital, pelatih kiper PS Bangka Hermansyah, benar-benar langsung diproses oleh Komisi Disiplin (Komdis) PSSI. Mantan Penjaga Gawang era ‘80-an itu akhirnya mendapatkan sanksi ganda: denda Rp25 juta dan larangan mendampingi tim selama enam bulan. Ketua Komdis Hinca Panjaitan menjelaskan, pihaknya langsung memutus kasus Hermansyah karena semua bukti dan fakta sudah jelas. Selain itu, laporan dari Pengawas Pertandingan (PP) juga telah dipelajari oleh Komdis. “Kami sudah menerima laporannya. Saudara Hermansyah melakukan tindakan tidak patut. Mantan timnas kok begitu. Kami sudah putuskan sanksinya sesuai dengan kode disiplin,” tuturnya. Menurut Hinca, Hermansyah dinilai melanggar pasal 58 kode disiplin PSSI. Dimana, dia dinilai mencederai fair play dengan menggunakan tubuhnya. Untuk itu dia dikenakan denda sebesar Rp25 juta. Jumalah denda itu adalah denda minimal yang tertera di pasal tersebut. Selain itu, Hermansyah juga dilarang mendampingi timnya selama enam bulan karena dinilai bisa melakukan tindakan yang sama. Namun, dia masih bisa terus melatih tim karena hukuman komdis hanya berlaku di bench dan ruang ganti pemain. “Kalau di bangku penonton atau melatih di klubnya tidak saat pertandingan, maka tidak apa-apa. Dia dilarang dalam pertandingan,” tuturnya. Sementara itu, saat dikonfirmasi Hermansyah mengaku kecewa dengan keputusan yang sudah diumumkan oleh komdis. Bagi dia, hal yang masih mengganjal adalah tindakan komdis yang mengambil keputusan tanpa mengundangnya ke sidang tadi malam (21/8). Sebab, lanjut dia, ada beberapa hal yang ingin diutarakannya kepada komdis sebagai pembelaan. “Saya ingin diundang untuk menjelaskan akar bagaimana sampai kondisi panas itu terjadi. Kami dari awal sudah dikerjai wasit. Terus diserang oleh penonton. Saya sendiri tidak berniat menunjukkannya (alat vital, red), saya hanya membetulkan celana,” kilahnya. Karena tidak puas itulah, Hermansyah akan melakukan banding kepada Komisi Banding PSSI. Rencananya, dalam beberapa hari ke depan, mereka akan membawa bukti berupa batu dan botol-botol yang dilemparkan kepada ofisial dan pemain PS Bangka. “Harapan saya kalau disanksi di dua pertandingan sisa saja. Jangan enam bulan, saya hidup ini dari sepak bola. Kalau bayar Rp25 juta, saya juga tidak mampu. Gaji saya tidak besar, jumlah itu cukup besar untuk saya,” terangnya. (aam/ttg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: