Massa Cabup Ontrog Mapolres
MAJALENGKA – Puluhan massa pendukung salah seorang calon bupati/wakil bupati Majalengka, mengontrog halaman Mapolres Majalengka, kemarin (21/8). Kemarahan massa tersebut, diakibatkan oleh kampanye salah seorang cabup yang menghina dan melecehkan calon lainnya. Tak ayal, kondisi ini menjadikan petugas pengamanan pilbup dari Mapolres Majalengka, mesti turun tangan. Massa yang marah tersebut, sebelumnya sempat diredam amarahnya dan dinegosiasikan tim negosiator yang terdiri dari beberapa anggota polisi wanita (polwan). Namun ajakan negosiasi ini tak digubris kelompok massa yang amarahnya sudah memuncak. Alhasil, dengan instruksi dari kapolres lewat kabag ops, petugas sabhara dengan tameng dan tongkat pemukul terpaksa diterjunkan untuk membuyarkan konsentrasi massa, dan mendorong massa agar membubarkan diri, sebelum aksi ini berjalan lebih anarkistis. Rentetan peristiwa tersebut, merupakan salah satu skenario dari gladi Pra Operasi Praja Sindangkasih, yang digelar jajaran Polres Majalengka, guna mengantisipasi dan mengamankan proses pemilihan bupati dan wakil bupati Majalengka. Berikut prosedur tetap (protap) yang mesti dijalankan petugas kepolisian manakala terjadi peristiwa semacam ini. Selain skenario bentrok massa di waktu kampanye, dalam kegiatan ini juga diperagakan skenario ketika pada masa pemungutan suara. Di mana para pendukung salah seorang cabup mengamuk marah-marah di TPS akibat tidak mendapatkan undangan untuk mencoblos pada hari H pemungutan suara. Diperagakan pula skenario ketika terjadi kondisi ketika sekelompok massa yang tidak puas dengan hasil penghitungan suara di TPS, mencoba merampas kotak suara berisikan surat suara, berita acara, dan format-format formulir, yang tengah dibawa dari TPS menuju kantor KPU. “Untuk prosedur ketika terjadi suasana seperti ini. Kita tetapkan protap tembak di tempat untuk melumpuhkan para perusuh. Tentunya dengan peluru karet, dengan tujuan membubarkan konsentrasi massa perusuh,” jelas Kabag Ops Polres Majalengka Kompol Johnson Madui. Terakhir, diperagakan pula skenario ketika terjadi proses penghitungan suara di tingkat KPU, yang dibarengi dengan aksi massa yang mengontrog kantor KPU dan menggelar aksi bakar-bakaran, karena tidak puas dengan proses dan hasil penghitungan suara. Wakapolres Majalengka Kompol Joner Mh Samosir menjelaskan, dalam gladi ini, selain diperagakan tindakan yang nantinya akan melibatkan seluruh personel dari jajaran Polres Majalengka beserta jajaran petugas polsek, pihaknya juga dibantu oleh pasukan BKO dari Brimob Polda Jabar, serta personel dari polres-polres tetangga. Ditambahkan, gladi dan pelatihan pra operasi praja Sindangkasih ini, dilaksanakan selama dua hari, Selasa-Rabu (21-22/8). Dengan harapan, semua personel yang nantinya akan dilibatkan dalam operasi Praja Lodaya nanti, bisa memahami tugas tupoksinya masing-masing, serta memahami protap jalur pelaporan dan tindakan yang mesti dilakukan di lapangan. (azs)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: