Harga Tinggi Malah Gigit Jari, Nasib Petani Cengkih
KUNINGAN - Pada tahun ini para petani cengkih harus gigit jari. Pasalnya, hasil panen gagal total. Penyebabnya, cengkih tidak bisa berbuah karena diserang hama. Padahal harga jual cengkih tengah melambung tinggi. Salah satu kawasan kebun cengkih yang diserang hama di Desa Setianegara Kecamatan Cilimus. Di desa yang ada di bawah kaki Gunung Ciremai ini ada ribuan pohon cengkih yang gagal panen. Dengan kondisi seperti ini para petani hanya bisa pasrah karena kegagalan disebabkan oleh hama. Seandainya tahun ini hasil panen bagus dipastikan petani akan untung besar. “Jujur dengan terserangnya tanaman cengkih membuat petani berduka. Apa yang diimpikan sebelumnya menjadi sirna,” ucap Sobirin salah seorang petani kepada Radar, kemarin (21/8). Hama yang menyerang bagi petani terbilang mengherankan, karena jenis baru. Selain itu, dalam batang dan daun seperti ada sesuatu, sehingga tidak bisa berbuah. “Kalau pun buahnya tidak makasimal dari satu pohon minimal bisa mengahasilkan 10 Kg cengkih,” jelasnya Sobirin. Ia menuturkan, apabila mengamati cuaca yang cenderung kemarau, buah yang dihasilkan akan bagus. Tapi ternyata semua tidak bisa diprediksi. Mengenai harga, cengkih saat ini terbilang tinggi. Per kilonya mencapai Rp120 ribu. Pada musim panen sebelumnya harga di bawah Rp100 ribu. Tingginya harga juga mungkin saja karena banyak diserang hama. Harga jual tersebut, lanjut dia, kepada para tengkulak, apabila dijual kepada produsen rokok bisa lebih mahal. Selama ini memang para petani lebih memilih menjual kepada pata tengkulak yang datang langsung ke kebun. “Kalau cengkihnya ada dan harga Rp120 ribu yakin akan membuat petani mendadak kaya. Namun, itulah nasib petani yang tidak pernah untung,” sebutnya. Sementara itu menurut praktisi pertanian, Giman, kegagalan panen karena serangan hama dan faktor cuaca. Cuaca sangat berpengaruh terhadap perkembangan cengkih. Kalau hujan terus cengkih tidak akan berbuah normal. Begitu juga kalau musim kemarau terlalu panjang. “Kondisi ini bukan terjadi pada tanaman cengkih saja namun terhadap jenis tanaman lain. Setiap cuaca yang tidak menentu pasti hasilnya kurang maksimal,” jelasnya. Sekadar informasi, bukan hanya terkena serangan hama produksi cengkih menurun. Tapi, faktor alam seperti musibah pun ikut memengaruhi. Seperti contoh kejadian angin puting beliung di Desa Sangkanerang, Kecamatan Jalaksana, di mana ratusan pohon cengkih tumbang. Padahal, tengah berbuah.(mus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: