Uni Eropa Bakal Beri Izin Wisata Bagi Turis Amerika yang Sudah Divaksin Covid-19

Uni Eropa Bakal Beri Izin Wisata Bagi Turis Amerika yang Sudah Divaksin Covid-19

BELGIA - Sertifikat vaksin kemungkinan besar akan dijadikan syarat perjalanan luar negeri. Hal ini seiring rencana kebijakan turis Amerika yang telah divaksinasi mengunjungi Uni Eropa selama musim panas.

Seperti diketahui, negara-negara Eropa lebih dari setahun menghentikan perjalanan non prioritas dari sebagian besar negara untuk membatasi penyebaran virus corona.

Namun, kecepatan vaksinasi di Amerika Serikat, dan pembicaraan lanjutan antara otoritas AS dan Uni Eropa, akhirnya mendorong ada pelonggaran.

Terutama terkait sertifikat vaksin dapat diterima sebagai bukti kekebalan dan merekomendasikan sebuah peralihan dalam kebijakan yang dapat memulihkan perjalanan rekreasi trans-Atlantik.

\"Orang Amerika, sejauh yang saya bisa lihat, menggunakan vaksin yang disetujui Badan Obat-obatan Eropa,\" Ursula von der Leyen, Presiden Komisi Eropa, dalam sebuah wawancara dengan Times di Brussels.

“Ini akan memungkinkan pergerakan bebas dan perjalanan ke Uni Eropa,” imbuh dia,

Disebutkan dia, 27 negara anggota Uni Eropa akan menerima sertifikat vaksin sebagai syarat perjalanan. Terutama semua yang divaksinasi dengan vaksin yang disetujui oleh EMA.

Badan tersebut, regulator obat dari blok tersebut, telah menyetujui ketiga vaksin yang digunakan di Amerika Serikat, yaitu suntikan Moderna, Pfizer-BioNTech dan Johnson and Johnson.

Von der Leyen tidak menyebutkan kapan perjalanan wisata akan dibuka, juga teknis terkait pelaksanaannya.

Dia mencatat bahwa AS berada \"di jalur\" dan membuat \"kemajuan besar\" dengan kampanyenya untuk mencapai apa yang disebut kekebalan komunitas, atau vaksinasi 70% orang dewasa, pada pertengahan Juni.

Dia menambahkan bahwa dimulainya kembali perjalanan akan bergantung \"pada situasi epidemiologis, tetapi situasinya membaik di Amerika Serikat.

Para diplomat dari negara-negara tujuan wisata Eropa, yang sebagian besar dipimpin oleh Yunani, telah berdebat selama berminggu-minggu menentukan negara mana saja yang diberikan izin.

Semula, penentuan negara didasari berdasarkan kasus Covid-19 yang rendah. Namun, ini menjadi tidak relevan mengingat kemajuan kampanye vaksinasi di Amerika Serikat, Inggris, dan beberapa negara lain. (yud/the strait times)

Baca juga:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: