Uniknya Alat Musik Botol Bekas di Tabalong, Simak Pesannya

Uniknya Alat Musik Botol Bekas di Tabalong, Simak Pesannya

CIREBON - Botol bekas kerap dianggap sebagai limbah yang tidak berguna, bahkan dibuang begitu saja disembarang tempat yang kerap mencemari lingkungan.

Namun, salah satu komunitas Sinau Art di Tabalong, Kelurahan Larangan, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon memanfaatkan botol air mineral bekas dijadikan sebuah instrumen alat musik yang unik.

Melalui botol-botol plastik bekas ini berirama dengan 7 tangga nada. Awalnya para seniman Sianu Art mengumpulkan botol-botol plastik yang dibuang sembarangan.

Seperti di bantaran sungai hingga pelataran rumah. Botol minuman berbagai merk ini dicuci, disikat hingga benar-benar bersih.

Tutup botol dilubangi menggunakan gunting sebesar ukuran jari kelingking anak-anak. Lalu dimasukkan dop (pentil ban motor,red) ke dalam lubang itu. Selanjutnya botol diisi dengan angin untuk menyetel nada atau tuning.

Tiap tangga nada dibedakan berdasarkan tekanan angin yang dihasilkan dari pompa manual. Semakin tinggi tekanan, semakin tinggi nada. Juga sebaliknya.

Ada 7 botol atau tangga nada berbeda. Permukaan tutup botol beserta botol kosong yang telah dibersihkan dan di-tuning itu lalu ditempelkan pada kayu.

Panjang kayu sekitar 1 meter dibentuk berjajar vertikal. Lalu digebuk menggunakan stik yang ujungnya dililit dengan karet layaknya stik drum namun lebih kecil.

Alat musik limbah botol plastik itu dikolaborasikan dengan seruling dan dimainkan menjelang bedug magrib atau Ngabuburit dengan memainkan musik instrumental.

Saerozi, pencipta alat musik botol bekas tersebut kepada radarcirebon.com mengatakan menciptakan alat musik dari botol bekas tersebut berawal dari kekesalannya terhadap banyaknya orang yang membuang sampah sembarangan terutama botol plastik.

\"Awalnya saya prihatin banyak sampah plastik khususnya bekas minuman dibuang sembarang. Kemudian saya kumpulkan. Daripada dijual, saya langsung bereskperimen membuat alat musik dari botol bekas ini, dan Alhamdulillah berhasil,\" katanya ditemui di Tabalong, Minggu sore (9/5).

Menurut Saerozi, alat musik dari botol bekas minuman ini baru pertama kali ada di Indonesia dan Cirebon.

\"Ya, musik sampah plastik ini baru pertama di Cirebon bahkan Indonesia. Sebetulnya bukan musiknya, tapi bagaimana melihat sampah plastik yang merupakan teror bagi bumi,\" pungkasnya. (rdh)

Baca juga:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: