Virtual Performance Asah Kreativitas Siswa

Virtual Performance Asah Kreativitas Siswa

CIREBON - SMAK Penabur Cirebon mengadakan pentas seni yang berjudul “Virtual Performance”. Kegiatan ini sebenarnya tahunan, tapi tahun lalu tidak terselenggara akibat Covid-19. Namun tahun ini kembali diadakan secara online, Kamis (6/5).

Tujuan kegiatan ini memberikan wadah untuk para siswa-siswi berkreasi dan berekspresi walau pandemi Covid-19. Serta mengajarkan dan menggali potensi baru. Virtual Performance ini berhasil diselenggarakan dengan siaran langsung di kanal YouTube SMAK Penabur Cirebon.

Kepala SMAK Penabur Cirebon, Gunawan SSi menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu pembelajaran dan pengalaman bagi siswa-siswi dalam mengikuti pembelajaran daring. Kegiatan ini juga terlaksana karena melihat siswa-siswi yang terlalu jenuh untuk mengikuti kegiatan belajar secara daring. Sehingga, diadakan kegiatan yang mengasah potensi keterampilan.

Gunawan juga menambahkan, seluruh persiapan diserahkan kepada siswa, mulai dari membentuk tim, hingga melakukan koordinasi dan berperan menjadi sutradara, pemain, dan editor. Namun, guru kesenian dan wali kelas juga tetap memantau kegiatan mereka dan membimbing selama masa pandemi.

“Guru-guru juga memonitor siswa-siswi, terutama dalam melakukan kegiatan agar tidak berkerumun,” imbuh Gunawan.

Melibatkan siswa-siswi dari kelas X dan XI secara berkelompok satu kelas, serta menampilkan 13 pentas terbaik, kegiatan ini ternyata sudah dipersiapkan sejak awal Februari 2021. Subagyo, guru kesenian SMAK Penabur Cirebon mengungkapkan, awalnya, kegaitan ini dipersiapkan secara offline. Namun, mengingat kasus Covid-19 yang belum mereda, ia mengubah skenario kegiatan tersebut.

Proses pemilihan setiap penampilan juga ketat. Subagio mengharuskan setiap kelas membentuk kelompok untuk membuat usulan acara. Hingga Maret 2021, setiap kelas harus mengumpulkan skenario terbaik. Kemudian, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar penampilan mereka bisa lolos. Seperti tidak adanya unsur sara, tutur kata yang baik, kulitas video dan audio baik, serta tema yang diangkat juga baik. “Proses pemilihannya cukup Panjang. Dari awal Februari 2021, direvisi kembali, hingga akhirnya tayang 6 Mei 2021,” ujar Subagio.

Harapannya, dengan Virtual Performance, siswa-siswi juga bisa terus bekerja sama dalam menyelasaikan setiap masalah ke depannya. Selain itu, Subagio juga berterima kasih kepada semua siswa yang terlibat dan mau berkreasi walaupun dalam kondisi pandemi. (jerrell/opl/zetizen)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: