Jokowi Minta Pemda Hati-hati Penularan Covid-19 Kondisi Pasca Libur, Ini Langkah Pemkot Cirebon

Jokowi Minta Pemda Hati-hati Penularan Covid-19 Kondisi Pasca Libur, Ini Langkah Pemkot Cirebon

CIREBON - Presiden Jokowi Widodo (Jokowi) meminta pemda se-Indonesia harus berhati-hati dalam menyikapi kondisi dan situasi penularan Covid-19 pasca libur Idul Fitri. Khususnya aktivitas mudik yang dilakukan masyarakat.

Hal tersebut diungkapkan Wali Kota Cirebon Nashrudin Azis usai mengikuti virtual meeting dengan Presiden Joko Widodo di ruang Adipura, Balai Kota Cirebon, Senin (17/5).

“Tadi Bapak Presiden meminta kepada kepala daerah dalam dua minggu ini tetap melakukan uji sampling (tes Covid-19) terhadap masyarakat yang datang dari daerahnya masing-masing apakah terkena Covid-19 atau tidak,” ungkapnya, Senin (17/5).

Menurut Azis, dalam rapat evaluasi tersebut, presiden memberikan perbandingan antara data pada tahun 2020 dengan 2021 setiap usai libur panjang.

“Ekonomi meningkat, namun, Pak Presiden juga mengingatkan kepada kepala daerah jangan sampai peningkatan ekonomi ini disertai peningkatan kasus Covid-19. Ambil langkah yang paling penting, yaitu kesehatan,” ujarnya.

Azis menyebutkan, angka Covid-19 untuk Kota Cirebon hingga saat ini terus menurun.
\"Selain itu, ketersediaan tempat tidur dalam mengantisipasi adanya lonjakan kasus Covid-19 saat ini sudah siap. Rumah sakit baru terisi sekitar 25 persen, tempat isolasi seperti hotel sama, sehingga jika tidak ada hal yang istimewa (lonjakan kasus) Insya Allah Cirebon mampu mengatasi,” sebutnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon Agus Mulyadi memaparkan, tracing dan testing menjadi kunci utama di dalam mengantisipasi lonjakan kasus pasca Idul Fitri.

“Pak gubernur minta testing dan tracingnya itu pada skala mikro, jadi orang yang beberapa hari tidak kelihatan, berarti dia mudik, yaitu yang ditracing dan testing,” paparnya.

Kota Cirebon, kata Agus, mengenai testing sudah dilakukan seperti di titik cek poin (posko siaga lebaran).

\"Jika melihat data sampai tanggal 16 Mei 2021, total yang sudah dites rapid antigen ada 2848 orang terdiri dari 2.022 laki-laki dan 826 perempuan. Dari total tersebut ada dua orang yang reaktif, itu warga luar Kota Cirebon yang melakukan perjalanan balik setelah mudik, kami koordinasi dengan pemerintah daerah tujuan mereka,” katanya.

Masih kata pria akrab disapa Gus Mul ini, Pemkot Cirebon menambah ruang isolasi apabila ada penambahan kasus dalam dua minggu ke depan.

“Di Onos ada sekitar 25 tempat tidur terisi dari total 54 tempat tidur. Kalaupun terjadi kondisi outbreak, Pemda Kota Cirebon akan membuka tenda darurat. Jangan sampai (outbreak), kesiapan Rumah Sakit Gunung Jati dan Ciremai Insya Allah juga siap, di RS Gunung Jati kapasitas 100 siap ditingkatkan menjadi 140 tempat tidur, begitu pun RS Ciremai,” pungkasnya. (rdh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: