Pluralisme adalah Kekuatan Bangsa Indonesia

Pluralisme adalah Kekuatan Bangsa Indonesia

CIREBON - Keberagaman yang dimiliki bangsa Indonesia harus menjadi kekuatan yang terus dijaga. Memperkuat pluralitas, didasarkan pada empat pilar kebangsaan sebagai fondasi kokoh dalam berbangsa dan bernegara.

Pesan tersebut disampaikan Anggota Fraksi Demokrat DPR RI, Dr Ir HE Herman Khaeron MSi saat melakukan sosialisasi empat pilar kebangsaan di hadapan ratusan peserta yang berasal dari komunitas lingkungan hidup dan budaya nusantara, Sabtu (22/5), di Hotel Prima Kota Cirebon.

\"Terkait pluralisme sebagai kekuatan bangsa ini, harus diperkuat dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika,\" ungkapnya.

Menurutnya, selain Pancasila, UUD 1945 dan NKRI sebagai bentuk negara, Bhineka Tunggal Ika juga menjadi modal dasar bagi tegak dan berdirinya bangsa ini. \"Jangan dipecah-pecah, jangan kemudian dibentur-benturkan, jangan juga dipolarisasikan. Harus tetap disatukan menjadi satu kesatuan yang utuh dan menjadi kekuatan bangsa,\" tutur politisi yang akrab disapa Hero tersebut.

Di sisi lain, anggota Komisi VI DPR RI itu juga memperbincangkan tentang pembangunan di wilayah Cirebon. Khusus untuk kawasan pesisir utara, sambung Hero, pihaknya pernah membuat studi terkait wisata maritim. Tapi sampai saat ini belum terwujud.

\"Saya kira ini menjadi PR besar. Pak Azis (Nashrudin Azis, walikota Cirebon) masih punya waktu untuk menata kembali kawasan-kawasan tertentu yang bisa dijadikan sebagai new initiative income bagi masyarakat,\" katanya.

Langkah itu perlu dilakukan pemerintah daerah, sejalan dengan keinginan Cirebon menjadi kota destinasi wisata, meskipun sekarang terhambat oleh pandemi Covid-19. \"Tapi badai pasti berakhir dan mudah-mudahan cepat berlalu. Makanya, perlu infrastruktur yang mengoneksikan antardestinasi wisata,\" katanya.

Senada disampaikan Panglima Laskar Macan Ali, Prabu Diaz. Menurutnya, wisata bahari atau maritim perlu dikembangkan secara serius. Di antaranya, mewujudkan Pelabuhan Cirebon sebagai salah satu kawasan wisata. \"Karena di sana terdapat bangunan-bangunan tua yang letaknya terkoneksi satu sama lain,\" kata dia. (rls/opl)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: