Data Covid-19 Kota Cirebon Ada Delay, Berkontribusi pada Zona Merah

Data Covid-19 Kota Cirebon Ada Delay, Berkontribusi pada Zona Merah

CIREBON - Delay data laporan hasil tes covid 19 ditengarai menjadi faktor Kota Cirebon ditetapkan jadi zona merah penyebaran virus corona. Yang menjadi perhatian adalah pada tanggal 21 dan 22 Mei 2021.

Berdasarkan data Satgas covid-19 Kota Cirebon, pada tanggal 21 Mei terdapat 39 terkonfimasi infeksi virus corona. Kemudian pada tanggal 22 Mei terjadi penambahan 73.

Rentang waktu ini, juga diduga sebagai puncak dari inkubasi covid-19 pada momen Idul Fitri 2021.

Hal itu diungkapkan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon, Drs H Agus Mulyadi MSi. Dia tidak memungkiri, pelaporan dari laboratorium yang menangani tes covid-19 kerap kali tidak dilakukan per hari.

\"Yang dari rumah sakit pemerintah, seperti Gunung Jati itu laporan setiap hari. Tapi ada laboratorium lainnya, yang melaporkannya tidak harian tapi sekaligus,\" ujar Agus, kepada radarcirebon.com, Kamis (27/5/2021).

Hal ini, kata dia, membuat data penambahan pasien terkonfirmasi covid-19 seolah-olah melonjak. Diperkirakan, itu pula yang terjadi pada tanggal 21 dan 22 Mei.

Disampaikan dia, Satgas Covid-19 juga melakukan uji sampel di pusat perbelanjaan, rumah makan, dan hasilnya negatif.

Kemudian mengacu PPKM mikro juga tidak ada kelurahan ataupun di tingkat RT dan RW yang berada di zona merah. \"Itu bisa juga disebabkan faktor pelaporan,\" tuturnya.

\"Dari sumber-sumber data ada delay. Misal laboratorium swasta, rumah sakit, pelaporan tidak langsung. Sehingga menumpuk,\" imbuh dia.

Sementara itu, terkait dengan vaksinasi di Kota Cirebonkini capaiannya telah 65 persen dari target 64 ribu warga.

Sedangkan untuk kategori tertentu bahkan telah melampaui target. Misalnya, vaksinasi pelayanan publik yang mencapai 120 persen.

Kota Cirebon, kata sekda, termasuk 5 besar di Jabar yang cepat melakukan vaksinasi.

Namun, pelaksanaannya tetap mengalami hambaran. Misalnya, terkendala dengan distribusi vaksin lambat. Lansia juga tidak ada yang mengorganisir. Karenanya, didekatkan sampaki ke puskesmas. (rdh)

Baca juga:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: