Sinyal Buruk

Sinyal Buruk

MURCIA - Lampu kuning menyala di kamp latihan Real Madrid. Kandas di babak pertama Copa del Rey, alias Piala Raja seperti musim lalu, terancam terulang. Itu setelah Real gagal menaklukkan tuan rumah Real Murcia di leg pertama babak 32 besar Copa del Rey di Nueva Candomina, dini hari kemarin. Menghadapi tim yang bermain di Segunda Division B tersebut, raksasa Eropa itu hanya mampu bermain imbang tanpa gol.
Real memang tidak kalah. Peluang untuk lolos ke 16 besar juga belum habis. Tapi, hasil ini tetap memalukan karena pelatih Jose Mourinho menurunkan hampir semua pemain terbaiknya. Antara lain kiper utama Iker Casillas dan winger termahal di dunia Cristiano Ronaldo.
“Tentu saja kami tidak gembira atas hasil ini. Sebab, kami datang ke sini untuk menang,” terang Mourinho kepada Marca. “Tapi kalau anak-anak tetap bermain seperti ini di leg kedua, saya pikir tidak akan ada masalah. Kami pasti menang dan pasti lolos ke 16 besar,” yakin pelatih 47 tahun tersebut.
Penyakit Real banyak membuang peluang di depan gawang lawan. Kejadian tersebut terulang awal musim lalu di Nueva Condomina. Mereka mendominasi jalannya laga dan penguasaan bola. Ronaldo dan Benzema juga berkali-kali mendapat kesempatan emas. Namun, hingga wasit meniup peluit panjang mereka gagal membobol gawang Dani Hernandez yang tampil gemilang. Tercatat, Dani menggagalkan tendangan Ronaldo, Pedro Leon, dan Angel di Maria untuk menjaga gawangnya tetap ‘perawan’.
Kendati penampilan Real jauh dari memuaskan, Mourinho tetap tidak menyalahkan anak buahnya. Menurut dia, mereka sudah bermain dengan tekat untuk menang. Eks pelatih Inter Milan itu juga memuji performa Murcia yang cukup tangguh. “Saya cukup gembira dengan semangat tanding tim ini. Pemain saya sudah bekerja keras dan melakukan usaha maksimal untuk menang. Yang saya benci adalah pemain yang tidak all out, dan masalah kami bukan itu,” papar Mourinho.
“Satu-satunya perbedaan laga ini dengan lainnya adalah penampilan kiper Murcia yang sangat bagus. Dia fantastis malam ini,” lanjutnya.
“Secara umum, semua oke. Saya tidak akan menunjuk kesalahan pemain karena sebagian besar sudah mengeluarkan upaya maksimal. Memang ada satu atau dua orang yang tidak main bagus. Tapi setidaknya kami tidak kalah,” tambah entrenador yang musim lalu membawa Inter merebut treble winners tersebut.
Kalau kubu Real tenang-tenang saja, hal sebaliknya terjadi di Murcia. Pelatih Inaki Alonso sangat marah. Sebab, para pemainnya menirukan taktik yang dipakai AD Alcorcon saat membantai Real 4-0 di leg pertama 32 besar musim lalu. Yakni, melakukan serangan sporadis.
Yang jadi masalah, taktik itu gagal karena Real menurunkan barisan pertahanan tangguh. Antara lain Sergio Ramos, Pepe, plus Casillas. Alhasil, serangan mereka seperti membentur tembok. “Saya sangat marah. Saya sudah bilang, kalau mereka memakai taktik Alcorcon, kami akan hancur. Melawan tim sebesar Real, mestinya kami lebih defensif,” papar Alonso kepada Goal.
Tapi, Alonso cukup bangga dengan kesuksesan anak buahnya menahan imbang Real. Dengan demikian, kans mereka untuk lolos ke babak selanjutnya lebih besar. Murcia cukup memaksakan hasil imbang dengan skor berapapun. Draw 1-1 saja sudah bisa meloloskan mereka ke 16 besar.
“Tujuan awal kami adalah membuat Real tidak nyaman. Kami harus banyak berlari seperti macan untuk mendapatkan bola. Tapi perjuangan itu terbayar. Kami merepotkan Real, dan itu cukup memuaskan,” jelas Alonso.
“Kami kini punya tanggungan untuk tampil bagus di Santiago Bernabeu. Anak-anak sangat termotivasi karena main di sana merupakan impian banyak orang,” imbuhnya.
Mourinho boleh santai. Tapi jika menilik pengalaman selama dua musim terakhir, dia harus waspada. Sejak dua musim lalu, Real selalu tersingkir di babak 32 besar oleh tim dari Segunda Division B, alias kasta ketiga Liga Spanyol. (na/mid)
MURCIA - Lampu kuning menyala di kamp latihan Real Madrid. Kandas di babak pertama Copa del Rey, alias Piala Raja seperti musim lalu, terancam terulang. Itu setelah Real gagal menaklukkan tuan rumah Real Murcia di leg pertama babak 32 besar Copa del Rey di Nueva Candomina, dini hari kemarin. Menghadapi tim yang bermain di Segunda Division B tersebut, raksasa Eropa itu hanya mampu bermain imbang tanpa gol. Real memang tidak kalah. Peluang untuk lolos ke 16 besar juga belum habis. Tapi, hasil ini tetap memalukan karena pelatih Jose Mourinho menurunkan hampir semua pemain terbaiknya. Antara lain kiper utama Iker Casillas dan winger termahal di dunia Cristiano Ronaldo. “Tentu saja kami tidak gembira atas hasil ini. Sebab, kami datang ke sini untuk menang,” terang Mourinho kepada Marca. “Tapi kalau anak-anak tetap bermain seperti ini di leg kedua, saya pikir tidak akan ada masalah. Kami pasti menang dan pasti lolos ke 16 besar,” yakin pelatih 47 tahun tersebut. Penyakit Real banyak membuang peluang di depan gawang lawan. Kejadian tersebut terulang awal musim lalu di Nueva Condomina. Mereka mendominasi jalannya laga dan penguasaan bola. Ronaldo dan Benzema juga berkali-kali mendapat kesempatan emas. Namun, hingga wasit meniup peluit panjang mereka gagal membobol gawang Dani Hernandez yang tampil gemilang. Tercatat, Dani menggagalkan tendangan Ronaldo, Pedro Leon, dan Angel di Maria untuk menjaga gawangnya tetap ‘perawan’.Kendati penampilan Real jauh dari memuaskan, Mourinho tetap tidak menyalahkan anak buahnya. Menurut dia, mereka sudah bermain dengan tekat untuk menang. Eks pelatih Inter Milan itu juga memuji performa Murcia yang cukup tangguh. “Saya cukup gembira dengan semangat tanding tim ini. Pemain saya sudah bekerja keras dan melakukan usaha maksimal untuk menang. Yang saya benci adalah pemain yang tidak all out, dan masalah kami bukan itu,” papar Mourinho. “Satu-satunya perbedaan laga ini dengan lainnya adalah penampilan kiper Murcia yang sangat bagus. Dia fantastis malam ini,” lanjutnya. “Secara umum, semua oke. Saya tidak akan menunjuk kesalahan pemain karena sebagian besar sudah mengeluarkan upaya maksimal. Memang ada satu atau dua orang yang tidak main bagus. Tapi setidaknya kami tidak kalah,” tambah entrenador yang musim lalu membawa Inter merebut treble winners tersebut.   Kalau kubu Real tenang-tenang saja, hal sebaliknya terjadi di Murcia. Pelatih Inaki Alonso sangat marah. Sebab, para pemainnya menirukan taktik yang dipakai AD Alcorcon saat membantai Real 4-0 di leg pertama 32 besar musim lalu. Yakni, melakukan serangan sporadis. Yang jadi masalah, taktik itu gagal karena Real menurunkan barisan pertahanan tangguh. Antara lain Sergio Ramos, Pepe, plus Casillas. Alhasil, serangan mereka seperti membentur tembok. “Saya sangat marah. Saya sudah bilang, kalau mereka memakai taktik Alcorcon, kami akan hancur. Melawan tim sebesar Real, mestinya kami lebih defensif,” papar Alonso kepada Goal.Tapi, Alonso cukup bangga dengan kesuksesan anak buahnya menahan imbang Real. Dengan demikian, kans mereka untuk lolos ke babak selanjutnya lebih besar. Murcia cukup memaksakan hasil imbang dengan skor berapapun. Draw 1-1 saja sudah bisa meloloskan mereka ke 16 besar. “Tujuan awal kami adalah membuat Real tidak nyaman. Kami harus banyak berlari seperti macan untuk mendapatkan bola. Tapi perjuangan itu terbayar. Kami merepotkan Real, dan itu cukup memuaskan,” jelas Alonso. “Kami kini punya tanggungan untuk tampil bagus di Santiago Bernabeu. Anak-anak sangat termotivasi karena main di sana merupakan impian banyak orang,” imbuhnya. Mourinho boleh santai. Tapi jika menilik pengalaman selama dua musim terakhir, dia harus waspada. Sejak dua musim lalu, Real selalu tersingkir di babak 32 besar oleh tim dari Segunda Division B, alias kasta ketiga Liga Spanyol. (na/mid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: